Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Lagi Sebut Dia Anak Yatim

28 Oktober 2023   13:43 Diperbarui: 28 Oktober 2023   15:14 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.kepoindonesia.id

"Ngamen, Dir. Kalau nggak ngamen ini hari gua mau makan apa? Tapi mau balik cepet. Kelasnya Boni tadi menang futsal, itung-itung sekoteng jadi hadiah buat dia,"

"Anak hebat. Loe ngga pengen beliin dia apaan gitu? Masa sih cuma dikasih sekoteng?"

"Ya mampunya ini, lagian kan dia yang mau,"

Tak sampai 5 menit, dua bungkus sekoteng disodorkan Haidir. Maya mengeluarkan selembar uang pecahan sepuluh ribu dan dua lembar pecahan lima ribu dan menyodorkan pada Haidir. Dengan cepat pria itu menolak uang dari Maya.

"Loe jualan, Dir. Bukan lagi nyumbang anak yatim, kan?" Maya mulai sebal dengan sikap Haidir yang selalu begini.

Alih-alih menjawab pertanyaan Maya, Haidir malah merogoh kantong celananya dan mengeluarkan 4 lembar uang lima puluh ribuan.

"Beliin Boni hadiah yang dia mau, tolong jangan ditolak."

Maya menatap mata Haidir, mencoba menemukan ketulusan di sana. Perempuan itu pun menunduk, berusaha menutupi bulir bening yang menetes tiba-tiba.

"Kenapa lo baik banget sama gue dan Boni, Dir?"

Kali ini Haidir tak bisa menjawabnya. Seakan ada benang yang menjahit bibirnya. Haidir mendekati Maya. Mengangkat wajah perempuan itu yang masih tertunduk dan menghapus air matanya dengan lembut.

"Jangan nangis lagi, May. Loe layak dapat semua kebaikan, dari siapapun itu. Satu lagi, jangan bilang kalau Boni anak yatim, ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun