Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Lagi Sebut Dia Anak Yatim

28 Oktober 2023   13:43 Diperbarui: 28 Oktober 2023   15:14 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.kepoindonesia.id

Pasar pondok gede selalu macet di sore hari. Bagi sebagian orang, itu lokasi yang seharusnya dihindari. Namun, bagi Maya, kondisi ini adalah saat paling baik untuk mengais rejeki. Maya menengadahkan tangan sambil sedikit bergoyang-goyang dan menyanyi. Lagunya apa saja yang melintas di kepala. Bisa lagu pop sampai dangdut koplo. Tak jarang ia kenal dengan orang yang diharapkan akan memberinya uang. Namun, karena wajahnya tertutup cat warna perak, orang jadi sulit mengenalinya. Maya menepiskan rasa malu yang sebenarnya sudah sampai di ulu hati. Yang ada di kepalanya hanya bagaimana cara membahagiakan Boni.

*

www.kepoindonesia.id
www.kepoindonesia.id

Pukul 7 malam, suara sendok yang diketuk-ketuk pada mangkok terdengar nyaring dari ujung jalan. Tandanya, Haidir sudah menuju pasar. Dari kejauhan pria itu  bisa melihat Maya berdiri di tempat biasa ia memarkir gerobak sekotengnya.

"Nungguin gue, May?"

"Iya,"

Haidir senang bukan kepalang. Memang pria itu sudah lama menaruh rasa pada Maya. Hanya saja Maya tak peka. Entah tak peka, atau tak mau berdamai dengan traumanya.

"Tumben udah bersih, ada apaan, nih?"

"Boni minta dibeliin sekoteng,"

Haidir menahan senyum, ekspektasinya ternyata berlebihan. Walau hanya sekotengnya yang diharapkan tapi Haidir cukup senang.

"Bungkus sekotengnya sekarang? Ngomong-ngomong, tadi nggak ngamen?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun