Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Persona Lidya

28 Agustus 2022   20:22 Diperbarui: 28 Agustus 2022   20:24 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PIC : www.wokeeh.com

"Ada petikan dari seorang novelis bernama Julie Anne Peters yang saya sepakati selama ini, Bu. bahwa Tidak ada obat anti depresi di dunia ini yang akan mengubah masa lalu. Jadi, bukan lagi mengutuk apa yang pernah terjadi di masa lalu Ibu dan suami. Memaafkan dan lanjutkan jika Ibu masih punya kemauan atau tinggalkan jika Ibu benar-benar tidak bisa bertahan."


"Apa dokter tidak punya masalah seperti kami?" tanya bu Evi lagi.

"Semua orang punya masalah, Bu, termasuk kami para dokter."

Ibu Evi memeluk Lydia erat, airmata Lydia tumpah seketika. Sudah lama ia tak merasakan pelukan sehangat ini terutama dari ibunya.

3 bulan berlalu...

Lydia masih di rumah sakit yang sama. Tidak ada lg jas putih yang ia kenakan, tidak ada senyum pada pasien-pasiennya, apalagi pelukan hangat untuk mereka. Lydia berjalan-jalan di taman sendirian, pandangannya kosong. Entah apa yang ia pikirkan. 

Yang pasti Lydia gagal berdamai dengan konflik dalam keluarganya. Seorang dokter lain mendekatinya, "Dokter Lydia, ayo, istirahat di kamar sambil menunggu jam makan siang."

Bekasi,

28 augustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun