"Ya kayak hubungan kita sama Gusti Allah, menurutku sih harus pake cinta" jawab Rozi
"Pakek cinta gimana sih maksudmu, Zi" tanya Fadly
"Kalau misal kita udah cinta, kita gak akan pernah dengan terpaksa melakukan perintahnya. Kita pastinya melakukan perintahnya dengan senang hati dan tanpa pamrih" sambung Rozi
"Widih, keren nih kata-katanya" komentar Insan
"Aku setuju, Zi. Menurutku kita emang gak boleh pamrih sama Gusti Allah, karena emang kita gak mampu juga gak layak buat itu. Pahala ibada kita itu belum tentu bisa bayar nikmat berkedip yang Gusti Allah kasih ke kita, mana bisa kita pamrih" sambut Nata
"Iya, Nat. Aku pernah denger menrut Habib Jafar. Dia bilang kalau ibadah itu bukan cara kita buat masuk surga, tapi cara kita merayu Gusti Allah supaya dimasukanke surganya. Karena emang gak akan pernah kebayar sepetak tanah surga sama ibadah kita" sambung Rozi
Mereka berempat akhirnya saling bengong dan menginat betapa banyak nikmat Gusti Allah yang sudah diberikan. Seperti nikmat makan odading yang ternyata tinggal satu lagi.
"Wah, Fad. Kamu diem-diem ternyata abisin odadingnya, ya?" tuduh Rozi
"Loh, kok udah abis lagi. Perasaan tadi masih banyak" kata Fadly
"Itulah nikmat Gusti Allah yang kita gak pernah sadari, makan odading sampe tinggal satu" kata Insan
"Kalau gitu, ini aku habisin aja ya" kata Nata sambil ketawa ambil odading yang tinggal satu