Nesiya sangat menyukai fotografi. apalagi jika memotret keindahan langit dikala senja. Juga pelangi yang hadir ditengah dekatnya langit pada malam hari. Neisya hampir mirip dengan Brandon. Cukup melankolis. Namun jika Brandon menuangkan itu kedalam ragam tulisannya, berbeda dengan Neisya yang menghabiskan waktunya untuk melukiskan keindahan alam semesta melalui sebuah potret.
"lo ikut kan nanti ke Bali lagi?" tanya brandon diujung telpon kepada Neisya.
Neisya tanpa canggung menjawab pertanyaan itu dengan lugas.
"iya lah. Ngapain lagi gue kalau dirumah aja. Kan udah biasa keluarga kita liburan bareng ke Bali dan kita semua ikut. lo aneh ih"
Balas Neisya sedikit menggodai Brandon yang memulai percakapan dengan tanya basa-basinya.
Dan tanpa diduga, diruang keluarga itu hadirlah Meira tiba-tiba dan langsung mengolok-olok abangnya itu. Lalu seketika itu juga muka Brandon memerah dan menunduk malu.
"Ih, ketahuan telponan sama mbak Neisya ya? hayoo!"
kemudian Meira langsung melonjorkan tubuhnya mendarat di sofa dimana Brandon sudah lebih dulu bersantai disitu.
"elah bang, kenapa nggak jadian aja sih kalian berdua. Cocok tahu!"
"idih, apaan sih mulutnya. Masih kecil juga ikut campur urusan orang dewasa." Brandon jadi salah tingkah.
Meira melipat kedua tangannya didada seolah ingin menggurui Brandon.