Brandon tersenyum simpul, menunduk sedikit malu.
"belum, pa. belum dapet idenya."
Papa Brandon kemudian mendekatkan tubuhnya kearah anaknya itu dan memberi sebuah pelukan kecil.
"ya sudah. kenapa mesti malu sih sama papa."
di sudut lain, adiknya- Meira ikut memberikan komentar untuk Brandon.
"iya. abang nih apaan deh. lebay aja."
dan semuanya tertawa bahagia. Menganggap itu lelucon yang cukup menghibur.
Walau terkesan introvert. Brandon bukan seorang anak yang lemah. Tak sedikit ia berkelahi dengan pemuda-pemuda yang diketahuinya menggodai adik kesayangannya itu. Brandon tampil bak pahlawan super membela Meira dibarisan depan kapanpun dibutuhkannya dalam pertolongan. Brandon satu tipe lelaki yang bertempramen dingin namun tetap tegas. Itu sedikit mengalir dari darah kakeknya yang berlatar belakang militer.
Keluarga Pak Cahyo (47tahun) bersahabat baik dengan keluarga Pak Deny (46tahun). Sejarah persahabatan mereka dimulai dari sekolah menengah atas. Hingga masing-masing sudah memiliki anak dan istri namun jalinan persahabatan itu tetap erat sampai saat ini.
Pak Deny mempunyai putri tunggal bernama Neisya (18tahun) seumuran dengan Brandon. Karena sangking kompaknya, waktu menikah dan mempunyai anakpun keduanya baik Cahyo ataupun Deny memilik waktu yang bersamaan. Hanya saja Deny tidak seberuntung Cahyo yang mempunyai dua anak lengkap laki-laki dan perempuan. Itu terjadi karena rahim istrinya yang lemah yang tidak memungkinkan lagi untuk bisa melahirkan anak untuk Deny.
Kedua anak merekapun meneruskan keakraban yang sudah dibangun sejak lama oleh papa masing-masing. Brandon dan Neisya sangat akrab. Dan tak jarang mereka saling bertukar pendapat dan sharing masalah pribadi masing-masing.