"Kamu Jahat, tega!" Â
"Hik..hik," gadis itu menangis tersedu-sedu dan tangisannya semakin kencang tepat ketika api yang membakar kardus kardus tersebut padam. Â Ia pun berlari masuk rumah di pinggir jalan tersebut. Tak dipedulikannya polisi muda yang kini sudah tak bersembunyi lagi.
Polisi muda itu pun mengusap matanya yang hampir berembun. Â Ina mengapa nasibmu jadi begini, bisiknya dalam hati.Â
"Ina sayangku.. gadisku yang jatuh cinta pada orang yang salah," ujarnya lagi sambil beranjak pergi dengan hati yang kosong.
****
Hari ke tiga di kantor walikota. Polisi muda itu sedang berbincang dengan pak walikota.
"Jadi siapa pelaku penyebab hilangnya permen karet di kota kita?" Tanya walikota kepada polisi muda yang duduk di hadapannya.
"Ada 2 orang pak." Â
"Siapa?"Â
"Orang gila dan Bu Walikota pak," jawab polisi muda itu tenang.
"Apa!" Teriak walikota terkejut mendengar perkataan polisi muda itu