Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setengah Abad Melanjutkan Ritual Kehidupan yang Sama

4 Februari 2019   14:41 Diperbarui: 4 Februari 2019   15:07 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kendati Zaman Jadul Sudah  Berganti Menjadi Zaman Mileneal 

Setiap kali mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Padang, saya dan istri tidak akan melewatkan kesempatan untuk melakukan napak tilas ke lokasi perjalanan hidup kami; ketika terpuruk mencapai titik nadir.

Begitu juga kunjungan kali ini walaupun praktis kami cuma memiliki satu hari penuh di Kota Padang dan telah menjadwalkan pertemuan di Rumah Makan Bernama pada jam 12.00 siang, tapi kami mencoba mengisi waktu luang di pagi hari dengan mengunjungi kedai dimana kami pernah tinggal selama bertahun-tahun dengan mengandalkan berjualan kelapa parut.

Dengan menggunakan kendaraan yang dipinjamkan adik maka usai sarapan kami langsung menuju ke Pasar Tanah Kongsi.

Kami parkir agak jauh dari pasar agar jangan sampai mengganggu aktivitas mereka yang sedang berusaha mencari nafkah.

Sepintas, secara fisik, memang sudah tampak perubahan di pasar ini, antara lain, sudah tidak ada lagi tumpukan sampah di tengah jalan dan tidak lagi ditemui bangkai kucing ataupun bangkai tikus yang sudah mengelembung dicampakkan orang di tengah pasar seperti masa dulu. 

Perubahan lainnya dapat ditengok dari keberagaman para pengunjung pasar tradisional ini.

Kalau dulunya didominasi oleh warga keturunan Tionghoa, kini para pengunjung sudah membaur dari berbagai suku. Baik warga keturunan Tionghoa, Orang Minang, Batak, Nias dan orang Jawa yang kebetulan bermukim di Padang. Sebuah langkah maju sudah membuat hati kita menjadi lega.

dokpri
dokpri
Hidup Masih Seperti Dulu

Namun ketika kami singgah ke kedai di mana kami dulu tinggal selama beberapa tahun dan kemudian berbicara dengan mantan tetangga kami semasa dulu, ternyata hidup mereka rata-rata masih seperti yang dulu: bangun jam 4.00 subuh mempersiapkan kelengkapan  untuk membuat: kue sepit ataupun memasak lontong, serta aneka ragam masakan lainnya.

Karena, bila mentari sudah terbit, mereka sudah harus siap melayani calon pembei.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun