Malam itu menjadi malam yang paling mengerikan bagi negeri yang tadinya aman tentram dan damai. Masing masing membawa senjata dan sambil berteriak: ”Demi Kebenaran.hancurkan kebohongan!”
Dan teriakan ini dibalas dengan pekikkan: ” Hidup Kejujuran.Matilah para pembohong!”
Dan dalam perang, walaupun sama sama satu bangsa, namun parang dan tombak,tidak mengenal saudara dan sebangsa. Korbanpun berjatuhan dikedua pihak.
Maharaja Sangat Murka
Berita nestapa ini sampai ketelinga Maharaja dan menjadi sangat berang.Memerintahkan semua rakyat dan pembesar, besok pagi harus hadir di alun alun. Maharaja ingin membuktikan siapa diantara para Pembesar ini yang benar.
Keesokkan harinya…
Ketika ayam jantan berkokok, petanda sang mentari sudah terbit. Berduyun duyunlah rakyat dan pembesar datang ke alun alun dimana gajah dikandangkan. Bunyi terompet dan genderang,bagaikan pasukan yang mau perang.
Maharaja tiba
Memerintahkan membuka pagar kandang, agar sepasang gajah tersebut bebas keluar dan bisa disaksikan oleh semua hadirin.
Dalam hitungan detik...kedua ekor gajah berlari keluar kadang,karena kaget mendengarkan terompet dan genderang....
Tiba tiba,....semuanya hening....sepi....tidak ada yang bersuara...