Dikutip dari sini
Beberapa poin yang meneguhkan:
- Mati itu pasti tetapi datangnya tidak pasti.
- Bila Tuhan menghendaki walau kita menghindar, kita pasti mati.
- Mari kita mengembankan hidup sebaik mungkin, sesuai jalan yang ditunjukkan Yesus sehingga baik hidup maupun mati kita bahagia, baik hidup maupun mati kita memuliakan Tuhan.
Bulan Mei 2020, bayang-bayang maut pandemi Covid-19 semakin mencekam seluruh dunia. Di Indonesia banyak tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan pihak terkait jatuh berguguran dalam perang melawan Covid-19 untuk menyelamatkan nyawa para  pasien.
Malaikat Kematian mengintai semua orang. Homili Bapak Uskup Mgr Antonius Subianto Bunyamin, OSC bagai sinar mercu suar di kegelapan malam bagi bahtera Gereja yang diombang-ambingkan gelombang kematian, memberi harapan dan kekuatan.
Terima kasih kepada Mgr Antonius Subianto Bunyamin, OSC, Romo Yustinus Hilman Pujiatmoko, PR, Alm Romo Eddy Putranto, OSC yang telah memimpin umatnya menerobos lembah kekelaman bayangan maut.
Terima kasih kepada Ibu Theresia Ratih Sawitridjati yang telah membuat transkripsi setiap homili Mgr. Anton selama 100 hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H