Tentu tidak ada satu orangpun tunjuk jari. Lalu ia berkata lagi,
“siapa yang mau masuk Surga?”
Semua tunjuk jari. Mengapa mau masuk Surga? Lalu tanya lagi,
“siapa yang mau masuk duluan?”
Tak ada seorangpun juga. Semua mau tapi tak mau. Tapi ternyata ada satu orang tunjuk jari. Pembicara kaget, belum pernah ada orang tunjuk jari yang diminta mati duluan.
Lalu ditanya,
“apakah betul Saudara mau masuk duluan? Mati duluan?”
“Ya, saya mau!”
“Apakah Saudara sedang frustasi atau depresi, hingga mau mati dan masuk Surga duluan?”
“Tidak! Justru saya sedang happy-happynya, sedang bahagia-bahagianya.
Saya sedang berada di puncak hidup, saya sedang merasa inilah yang terbaik dari hidup saya, jadi saya senang kalau hari ini masuk Surga.