BEST PRACTICE
                            PERMASALAHAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA ( MANDIRI SECARA PRIBADI )Â
                                              DI SLB SIWI MULIA KOTA MADIUNÂ
                                                TAHUN PELAJARAN 2023/2024
                                                  Disusun Oleh : Irwan Muniri, S.Pd
                                                            NIM : 23021141322
Â
                                             PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
                                             FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
                                                      UNIVERSITAS PGRI MADIUN
                                                                  2024
I. PENDAHULUAN
      Di sekolah selain melakukan kewajiban belajar, peserta didik juga melakukan interaksi dengan warga sekolah lainnya seperti guru, sesama peserta didik, petugas sekolah, karyawan dan lainnya. Setiap sekolah pasti mempunyai peserta didik yang mengalami kesulitan, seperti kesulitan penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah, kesulitan dalam belajar serta kesulitan-kesulitan lainnya. Bahkan lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat ikut menimbulkan masalah bagi peserta didik di sekolah.
      Kesulitan-kesulitan tersebut dapat menjadi penghambat bagi peserta didik untuk mencapai prestasi yang optimal. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut terkadang dibutuhkan bantuan orang lain untuk ikut menyelesaikan karena tidak semua peserta didik mampu menyelesaikan karena tidak semua peserta didik mampu menyelesaikan masalanya sendiri. Sekolah menyediakan konselor untuk membantu peserta didik mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialaminya. Selain konselor, guru sebagai salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar mempunyai tanggung jawab besar terhadap anak didiknya. Guru mengemban tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik.
      Dengan layanan bimbingan yang tepat diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik. Selama bimbingan berlangsung, hendaknya peserta didik memang mendapatkan kesempatan untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat dan minatnya sebab setiap peserta didik mempunyai kemampuan, kemampuan, minat dan bakat yang berbeda. Seorang guru dalam memberikan bantuan kepada peserta didiknya harus memperhatikan bantuan aspek-aspek yang ada pada pribadi peserta didik tersebut, antara lain kematangan, bakat, lingkungan dan sebagainya agar peserta didik yang diberikan bantuan dapat menyelesaikan masalah yang dialaminya secara cepat.
II. PEMBAHASAN
       Layanan bimbingan memegang peranan penting bagi siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga dengan adanya layanan bimbingan, perkembangan siswa berjalan sesuai dengan harapan. Para pakar telah mendefinisikan pengertian bimbingan, diantaranya adalah :
 a. Menurut Djumhur (1957:25), bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa atau individu yang dilakukan secara terus menerus suapaya individu tersebut itu dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan demikian dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupan masyarakat pada umumnya.
b. Menurut Wingkel (1997;15), bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang atau kelompok orang dalam membuat pikiran secara bijak dan dalam menyesuaikan diri terhadap tuntunan hidup yang bersifat psikologis.
c. Menurut Waligto dan Soetjipto dan kosasi (1994;57) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individuÂ
dalam menghindari atau mengatasi kesulitan dalam hidupnya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
d. Menurut Mohhamad suraya (1998;12) bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.
           Jadi dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan oleh pakar diatas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok oran secara terus menerus dan sistematis oleh guru pembimbing agar individu atau sekelompok individu menjadi generasi yang mandiri. Layanan bimbingan siswa dimaksudkan untuk melaksanalan suatu kegiatan dengan memberikan upaya bantuan dan pertolongan kepada siswa agar permasalahan dan kesulitannya dalam belajar dapat diatasi.
A. Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini
  Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
1. Kurangnya minat peserta didik untuk mau belajar mandiri di rumah tanpa pendampingan dari orang tua.
2. Â Kepercayaan diri peserta didik rendah di sekolah cenderung diam ( takut salah bicara).
3. Peserta didik kurang dalam bersosialisai dengan teman di lingkungan  sekolah.
4. Peserta didik cenderung tidak pernah mau untuk bertanya maupun mengungkapkan apa yang dia rasakan kepada guru maupun teman.
5. Keaktifan peserta didik kurang dalam mengikuti kegiatan -- kegiatan tugas kelompok kecil di dalam kelas.6. Peserta didik kurang     memahami perintah dari guru maupun instruksi dari teman sendiri di lingkungan sekolah.
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah sebagai guru BK mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pemberian layanan bimbingan klasikal secara efektif dengan menggunakan metode yang di tentukan serta layanan yang tepat dan inovatif sehingga tujuan layanan dari bimbingan klasikal dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
B. Tantangan
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat, Berdasarkan penyebab masalah diatas, tantangan yang dihadapi guru adalah:
1. Guru harus mengubah paradigma tentang pendidikan yang lama dimana segala sesuatu berpusat kepada guru. Guru harus belajar menjadi fasilitator di dalam kelas dimana siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran didalam kelas
2. Guru harus belajar menggunakan metode dan model pembelajaran yang baru agar siswa bisa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.
3. Guru harus terus meningkatkan diri dengan belajar sesuatu yang baru serta berani mencoba metode baru untuk memperluas pengetahuannya dalam mengajar.
4. Guru harus memunculkan persona baru yang disukai oleh siswa sehingga saat belajar siswa bisa merasa lebih akrab dengan guru
 Berdasarkan tantang tersebut diatas, tantangan yang dihadapi guru adalah belajar menjadi fasilitator dalam kelas,mempelajari metode mengajar yang baru dan inovatif, meningkatkan kompetensi dan menciptakan hubungan baik dengan peserta didik.
C. Aksi
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini:
Langkah-langkah apa yang di lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut :
- Untuk memilih model ,metode dan materi yang sesuai dengan karakteristk siswa, penulis melakukan ekplorasi literature dan diskusi dengan teman sejawat
- Mempersiapkan modul ajar, materi ,media dan peralatan yang mendukung proses pembelajaran .Disini penulis menggunakan model pembelajaran dengan metode Brains Storming ( curah pendapat ), media power point (PPT), video dan gambar
- Menggunakan metode curah pendapat yang di sini peserta didik mampu mengungkapkan dan presentasi untuk menciptakan interaksi aktif antar peserta didik
- Sumber daya yang di perlukan diantara nya laptop, infokus , jaringan internet, LKPD, spidol, papan tulis,dan peralatan lain yang di butuhkan
- Melakukan kerja sama dengan teman sejawat sebagai observer
 D. Refleksi
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan ternyata berdampak sangat positif untuk peserta didik. Hal tersebut antara lain :
1. Respon peserta didik terhadap bimbingan klasikal menggunakan metode brains storming ( curah pendapat ) sangat baik sampai berharap kegiatan bisa dilanjutkan lebih lama lagi.
2. Pemberian metode bimbingan klasikal menggunakan audio visual lebih mudah diterapkan karena peserta didik telah familiar sehingga guru tidak perlu menjelaskan lebih banyak.
3. Kepercayaan diri peserta didik setelah di berikan bimbingan klasikal sudah menunjukkan sedikit perubahan dalam berperilaku dan interaksi dengan teman di lingkungan sekolah.
4. Selain itu, peserta didik membawa smartphone ke sekolah mempermudah guru melakukan asesmen secara online kepada peserta didik
III. KESIMPULANÂ
- Faktor keberhasilan dari pembelajaran ini ditentukan oleh kesiapan media yang disiapkan, instrumen dan perangkat ajar yang baik dan tentunya kemampuan guru dalam membawakan suasana persaingan sehat dalam kelas. Selain itu peserta didik juga berperan penting dalam menjaga ketertiban dalam kelas sehingga pembelajaran bisa berhasil dengan optimal.
IV. DAFTAR PUSTAKA
  WS. Winkel. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Cempaka Putih.
  Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (suatu pendekatan dan Praktek). Jakarta : PT. Rineka Cipta.
  Willis, sofiyan. 2013. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung : CV. Alfabeta
  Djumhur, Surya, Moh. 1975. Bimbingan dan penyuluhan disekolah.Bandung : CV. Ilmu
- Hastag : Â Â Website Pendidikan Profesi Guru Universitas PGRI Madiun (url : https://ppg.unipma.ac.id)
    Â
    Â