Utang tidur ini bersifat kumulatif. Sehingga waktu tidurmu lebih lambat 30 atau 60 lebih lambat dari biasanya selama beberapa hari membuat utang tidurmu berambah lebih cepat.
Akumulasi utang tidur tidak selalu berarti kita merasa lelah. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang secara kognitif dapat beradaptasi dengan pembatasan tidur kronis.
Sehingga, kita tidak merasa sangat mengantuk meskipun tubuh mereka menunjukkan penurunan kinerja fisik dan mental yang signifikan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang kehilangan kuantitas jumlah jam tidurnya. Diantaranya disebabkan oleh jam kerja karena menjalani shift malam, perjalanan, bersosialisasi, bersantai atau menonton tv.
Tidak cukup tidur dapat memiliki konsekuensi serius dan mengganggu pekerjaan, sekolah, hingga mengemudi. Tidur kurang dari tujuh jam per malam secara teratur meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.Â
Kurang tidur juga berhubungan dengan penurunan fungsi kekebalan tubuh, disregulasi metabolik dan penambahan berat badan, dan risiko jatuh dan kecelakaan yang lebih besar. Kurang tidur yang berkepanjangan juga mempengaruhi memori dan fungsi kognitif.
Menurut Sleep Foundation ada langkah yang tepat agar kamu bisa memulihkan tubuhmu dari utang tidur dan menghindari menumpuknya tagihan utang tidurmu.
Langkah pertama adalah pelajari berapa banyak tidur yang dibutuhkan tubuhmu dan prioritaskan tidur sebagai salah satu cara terpenting untuk merawat tubuh.
Jumlah waktu tidur bervariasi setiap orang, kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7 hingga 9 jam tidur per malam menurut pedoman dari National Sleep Foundation.
Anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak tidur untuk menopang tubuh mereka saat mereka tumbuh dan berkembang. Yang harus diingat, mengorbankan sedikit tidur untuk belajar atau bekerja sangat beresiko.
Oleh karena itu, tidur yang cukup meningkatkan kinerja kognitif dan memungkinkan Anda untuk lebih fokus dan efisien di siang hari. Sehingga kamu perlu menghindari begadang dan menambah utang tidur.