Mohon tunggu...
Titien Saraswati
Titien Saraswati Mohon Tunggu... Dosen - Guru Besar Arsitektur dan Lingkungan, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta 55224. E-mail kantor: titiens@staff.ukdw.ac.id

Guru Besar Arsitektur dan Lingkungan, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta 55224. E-mail kantor: titiens@staff.ukdw.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Merawat Lingkungan dengan Gaya Hidup Vegetarian

28 Februari 2024   17:36 Diperbarui: 28 Februari 2024   17:43 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merawat Lingkungan dengan Gaya Hidup Vegetarian

Oleh: Titien Saraswati

Guru Besar Arsitektur & Lingkungan, Universitas Kristen Duta Wacana

            Mengikuti sebagian dari COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, secara online melalui live streaming, menarik bahwa apa yang dituliskan di sini sedikit disentuh. Padahal ini berpengaruh untuk mengurangi gas rumah kaca (GRK) atau green house gas (GHG) agar bumi menjadi lebih baik untuk kehidupan manusia penghuninya. Sebenarnya tentang GRK ini sudah banyak tulisan-tulisan, namun tidak menyeluruh, hanya merupakan tulisan-tulisan pendek saja.  

            Global warming (pemanasan bumi) dapat dipahami sebagai kenaikan rata-rata suhu permukaan bumi. Salah satu penyebab global warming adalah aktivitas manusia yang berkontribusi terhadap GRK sebanyak 90% di atmosfer (Info global warming, pocket book www.ivs-online, 2005) . GRK adalah gas di atmosfer yang menyerap dan mengeluarkan radiasi dalam bentuk sinar infrared, atau GRK adalah suatu komponen di atmosfer yang menyerap radiasi yang memancar dari permukaan bumi. GRK dapat dikatakan sebagai "selimut" bumi. Semakin tebal GRK semakin panas suhu permukaan bumi.

            Kita tentu ingat apa yang telah dilakukan oleh mantan wakil presiden Amerika Serikat tahun 1993 -- 2001, Al Gore. Ia seorang aktivis lingkungan yang menulis buku "An Inconvenient Truth" yang terkenal itu dan telah difilmkan tahun 2006 oleh Davis Guggenheim dengan judul yang sama. 

Al Gore dikenal giat mengkampanyekan isu lingkungan, terutama bahaya emisi GRK. Tahun 2007 ia menerima Nobel Peace Prize bersama dengan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), untuk informasinya kepada dunia tentang bahaya perubahan iklim. Sekarang Al Gore juga telah menjadi seorang vegetarian mulai tahun 2009 setelah sebelumnya menyatakan tidak mau menerapkan pola makan vegetarian tersebut. Ia menyatakan, industri daging mengakibatkan krisis lingkungan karena menghasilkan CO2 dan menggunakan banyak air dalam proses produksinya.

            Dalam pembangunan rendah karbon, menurunkan emisi atau pancaran cahaya merupakan prioritas Pemerintah Indonesia (Kompas, 21 Agustus 2020). Indonesia mengurangi karbon sebagai prioritas untuk mencapai reduksi emisi di tahun 2030. Indonesia saat ini berada pada jalan yang benar untuk mereduksi emisi global, dapat dilihat dari jumlah kumulatif reduksi emisi tahun 2019 yang mencapai 23,46%. 

Indonesia tetap berkomitmen untuk mengurangi emisi GRK dan untuk mendapatkan pembangunan rendah karbon. Selain itu dinyatakan bahwa kerentanan ekonomi Indonesia karena perubahan iklim adalah besar. Karena perubahan iklim akan menaikkan 80% risiko bencana, seperti banjir, erosi atau tanah longsor, dan abrasi.

            Salah satu cara sederhana mengatasi pemanasan global ialah dengan gaya hidup vegetarian -- meski hanya kecil -- dari berbagai solusi untuk melawan pemanasan global, lebih khusus untuk melawan GRK. Jejak karbon adalah jumlah total dari GRK termasuk CO2 (karbon dioksida) dan CH4 (metana) yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. 

Tujuan untuk mengubah gaya hidup yang mempunyai dampak negatif minimal adalah bukan untuk nol karbon, melainkan untuk mempunyai alternatif lain sebagai jalan yang lebih baik untuk kehidupan dengan jejak karbon yang minimal. Diet paling rendah jejak karbon adalah orang-orang yang menjalani gaya hidup vegetarian, sementara jejak karbon paling tinggi adalah dari orang-orang pemakan daging dan pemakan segala atau omnivora. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun