Mohon tunggu...
ATIK TAFRIKHAH
ATIK TAFRIKHAH Mohon Tunggu... Guru - Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Guru SDN Ciseupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memanfaatkan Rapor Pendidikan dalam Memulihkan Pembelajaran dan Memperbaiki Kualitas Pendidikan Indonesia

5 Juli 2022   15:35 Diperbarui: 5 Juli 2022   15:45 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menanggapi pertanyaan tersebut, Bapak Menteri menyampaikan bahwa Rapor Pendidikan ini bukan hanya merupakan suatu dokumen, namun merupakan suatu sinyal kepada setiap satuan pendidikan, kepala satuan pendidikan, pendidik mengenai apa yang penting dalam proses input dan output dari sistem pendidikan. Untuk pertama kalinya, secara detail mereka mendapatkan sinyal dari Kemendikbudristek mengenai apa yang penting itu bukan hanya literasi dan numerasi, bukan menghafal materi dan menuangkannya dalam tes tetapi juga karakter, kreativitas, kebhinekaan, rasa aman, opini peserta didik terhadap kinerja pendidik itu penting, diskusi dan refleksi itu penting.

Jadi menurut Kemendikbudristek, bagi banyak satuan pendidikan yang pertama kali melihat data yang begitu komprehensif seperti ini akan menimbulkan proses transformasi pola pikir yang terbesar yang akan dialami oleh masing-masing daerah. Mereka akan mulai menyadari perubahan mindset, pola pikir itu pasti akan dirasakan oleh kepala satuan pendidikan maupun pendidik. Dan karena itu, peserta didiknya di jangka panjang akan mengalami perubahan dalam proses pembelajaran.

Pertanyaan-pertanyaan dalam survei mengenai proses pembelajaran itu sangat mendetail, mengenai apakah pendidik melakukan kelas yang interaktif, apakah pendidik membuat peserta didik merasa aman, apakah pendidik membiarkan peserta didik beropini, berbicara, melakukan kesalahan itu tidak apa-apa. Hal-hal yang spesifik seperti ini pastinya akan merubah kondisi dan budaya di masing-masing ruang kelas. Harusnya itu menjadi hasil yang kita inginkan itulah yang dirasakan peserta didik. Bagi satuan pendidikan yang merasa terdapat kerawanan terhadap perundungan atau hal-hal yang keamanan lainnya sudah tentu kepala satuan pendidkan maupun pendidik-pendidiknya akan mengambil langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi insidensi misalnya perundungan di dalam satuan pendidikannya. Itu merupakan dampak nyata yang cepat pada masing-masing lingkungan satuan pendidikan yang akan mengambil tindakan tersebut dalam mengatasi permasalahan di satuan pendidikannya, semua ada di tangan masing-masing satuan pendidikan. Jika satuan pendidikan ingin melakukan perubahan, maka akan menggunakan Rapor Pendidikan itu untuk maju. Namun, jika satuan pendidikan itu tidak ingin melakukan perubahan, tentunya satuan pendidikan tersebut akan stagnan, namun setidaknya mengetahui kelamahan-kelemahannya dan kepala dinasnya mengetahui kelemahan-kelemahan satuan pendidikan tersebut. Itulah sebenarnya koneksi antara Rapor Pendidikan ini dengan perubahan yang terjadi di ruang kelas

Semoga paparan, penjelasan, jawaban-jawaban dari berbagai pertanyaan tersebut dapat semakin meningkatkan pemahaman kita mengenai platform Rapor Pendidikan. Semoga dengan platform Rapor Pendidikan ini kita dapat bersama-sama memulihkan pembelajaran dan memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia.

(Disarikan sebagai laporan dari berbagai webinar dan bimbingan teknis yang diikuti oleh penulis)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun