Mohon tunggu...
Tirta Maulana
Tirta Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa jurusan Teknik Sipil di Universitas Islam Riau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cagar Budaya dan Bangunan Ikonik sebagai Saksi Bisu Perjalanan Peradaban Bangsa

19 Juni 2024   09:05 Diperbarui: 19 Juni 2024   09:11 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cagar Budaya.(Sumber: Merdeka.com)

Hal ini dapat memperluas jangkauan dan dampak dari upaya pelestarian cagar budaya, serta menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga warisan budaya bangsa. Namun demikian, digitalisasi cagar budaya juga perlu memperhatikan aspek-aspek penting seperti keamanan data, standarisasi format, dan keberlanjutan akses jangka panjang. 

Diperlukan strategi yang komprehensif dan kolaborasi antara berbagai pihak, seperti lembaga budaya, ahli teknologi informasi, dan masyarakat, untuk memastikan bahwa data-data digital cagar budaya dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal, serta terjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.

Cagar budaya dan bangunan ikonik merupakan saksi bisu perjalanan peradaban bangsa yang tak ternilai harganya. Keberadaan mereka tidak hanya memperkaya estetika visual, tetapi juga menyimpan nilai sejarah, budaya, dan filosofi yang mendalam. Setiap detail arsitektur, ornamen, dan simbol yang terukir pada cagar budaya dan bangunan ikonik menceritakan kisah tentang kejayaan, perjuangan, dan kebijaksanaan leluhur kita. 

Mereka adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, serta menjadi sumber inspirasi bagi generasi demi generasi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan modernisasi yang pesat, cagar budaya dan bangunan ikonik menghadapi ancaman kerusakan, kehilangan, dan bahkan kepunahan (Wibowo, 2014). 

Tanpa upaya pelestarian yang serius dan berkelanjutan, warisan budaya yang tak ternilai ini dapat hilang untuk selamanya. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga dan melestarikan cagar budaya dan bangunan ikonik yang ada di Indonesia. Pelestarian cagar budaya dan bangunan ikonik membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pemangku kepentingan lainnya. 

Pemerintah perlu memperkuat kebijakan dan penegakan hukum untuk melindungi warisan budaya, serta menyediakan sumber daya yang memadai untuk upaya pelestarian. Masyarakat harus diedukasi dan dilibatkan secara aktif dalam menjaga dan merawat cagar budaya di lingkungan mereka. 

Sementara itu, para ahli di berbagai bidang, seperti sejarah, arkeologi, arsitektur, dan teknologi, perlu bekerja sama dalam mengembangkan pendekatan inovatif untuk pelestarian yang efektif dan berkelanjutan.

Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga dan menghargai cagar budaya dan bangunan ikonik yang diwariskan oleh leluhur kita. Kita harus menanamkan kesadaran dan kecintaan terhadap warisan budaya sejak dini, serta aktif terlibat dalam upaya pelestariannya. 

Dengan menjaga kelestarian cagar budaya dan bangunan ikonik, kita tidak hanya menghormati jasa dan perjuangan para pendahulu, tetapi juga memastikan bahwa generasi mendatang dapat merasakan kebanggaan dan kekayaan budaya yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun