Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kasus Novel Baswedan, Memangnya "Penjahat" Tak Berhak atas Keadilan?

18 Juni 2020   17:24 Diperbarui: 18 Juni 2020   22:17 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Baswedan [Coffee4Soul.club]

Tagar #PenikamWirantoTerorisISIS di-trending-kan untuk merespon arah hasutan kubu lawan yang membenturkan lamanya masa hukuman terhadap penikam Wiranto dengan tuntutan jaksa terhadap Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette, dua brigadir Brimob pelaku penyerangan Novel. 

Mungkin para pendukung jokowi sudah membaca gelagat pihak lawan yang hendak mengembangkan hasutan dengan narasi suami-istri penikam Wiranto divonis berat karena faktor agamanya. Karena itu perlu dijelaskan status dua orang tersebut sebagai anggota kelompok teroris. 

Sebagai catatan, saya kurang ikuti proses peradilan terhadap penikam Wiranto. Apakah asosiasi mereka dengan gerakan teroris masih dugaan, sangkaan, atau sudah terbukti dan jadi bagian dari kesimpulan hakim saat menjatuhkan vonis.

Selain tagar #PenikamWirantoTerorisISIS, perlawanan balik bala pendukung istana juga mengeksploitasi latar belakang Novel sebagai 'penjahat' dalam kasus penembakan terhadap pelaku pencurian sarang burung walet di Bengkulu. 

Misalnya Denny Siregar, pegiat media sosial --sering dituding sebagai buzzer istana-- menulis di twitter,

"Kalau Novel menuntut keadilan di hukum, coba tanyakan ke dia, seadil apa dia waktu masih jadi penegak hukum saat menyiksa sampai mati pencuri sarang burung walet? Jangan jadi maling teriak maling.

Keadilan itu matanya satu. Saat merasa diperlakukan tidak adil, teriak dizolimi. Ketika berbuat tidak adil dengan menyiksa dan membunuh orang, pura-pura gak tau..Novel, Novel. Jenggot tuh cukur."[2]

Denny merespon cuitan Novel yang mencitrakan diri sebagai korban mafia hukum dan berusaha menyeret Jokowi agar terlibat mendukung dirinya --kini cuitan Novel juga kental bernada menyerang Jokowi.

Sebelumnya Novel menulis di twitter,

"Keterlaluan memang, sehari-hari bertugas memberantas mafia hukum dengan UU tipikor, tetapi jadi korban praktek lucu begini, lebih rendah dari orang menghina. Pak @jokowi, selamat atas prestasi aparat bapak. Mengagumkan."[3]

'Kejahatan' masa lalu Novel Baswedan juga digunakan Rahmat Kadir sebagai dalih moral tindakannya. Rahmat menyatakan ia menyiram Novel Baswedan dengan air keras karena rasa marah dan dendam terhadap kelakukan Novel yang melawan Bareskrim saat proses hukum atas penembakan di Lampung akan kembali dilanjutkan. [4]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun