Kadang-kadang saya merasa kita ini mengalami keterasingan dua lapis. Lapis pertama dialami kaum buruh. Upah mereka sering tak cukup untuk membeli barang yang mereka produksi sendiri.
Saya pernah menulis artikel tentang itu. Tentang buruh-buruh pabrik di Kapuk, Jakarta yang memproduksi celana boxer merek GAP. Upah para buruh tersebut lebih rendah dibandingkan harga sepotong celana produksi mereka yang dijual di toko-toko di London. John Pilger membahasnya dalam dokumenter "New Rulers of the World."
Keterangsingan kedua kita alami sebagai bangsa. Kita memproduksi barang untuk diekspor, untuk bertukar devisa. Tetapi kita sendiri kekurangan barang itu. Sering pula -seperti kasus tepung ikan- kita mengekspor bahan mentah yang kita impor lagi produk turunannya dengan harga berkali-kali lipat.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H