Saya yakin, Gubernur Viktor Laiskodat masih punya impian itu, merindukan ketika tiba masanya kelak, ia dilayati beribu-ribu orang, yang menangisi kepergiannya dengan cinta. Bukan sebaliknya, hidupnya dikenang sebagai penyebab beribu-ribu orang mati demi mempertahankan tanah leluhur.
Hanya saja, orang memang cenderung lupa. Demikianlah hakekat manusia itu. Karena itu, mungkin Gubernur Laiskodat butuh bantuan banyak orang untuk mengingatkan. Bukan saja penduduk di kota-kota di Nusa Tenggara Timur, orang-orang di setiap kota di Indonesia perlu bantu ingatkan, berkumpul dan menyatakan sikap agar jangan sampai penduduk Pulau Komodo dipindah paksa dari tanah tumpah darah mereka.
Jika Gubernur Laiskodat punya maksud baik menata pariwisata di NTT, biarlah maksud baik itu dibicarakan sedetil-detilnya, sejujur-jujurnya bersama seluas-luasnya elemen masyarakat, terutama rakyat di Pulau Komodo dan Manggarai Barat yang terdampak langsung kebijakan utak-atik TNK.
Yah. Mungkin boleh dimulai dari sebuah petisi, sebelum menjadi aksi-aksi unjukrasa di kota-kota.***
_____________
Tanda tangan dan sebarluaskan petisi "Batalkan Rencana Pemindahan Rakyat dari Pulau Komodo"
_____________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H