Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masyarakat Pemakan Madu di Kaki Benteng Gunung Batu Kauniki (Bag-2)

17 Juni 2018   03:23 Diperbarui: 17 Juni 2018   14:10 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak-bapak di Oh'aem I ini mengaku--dan dibenarkan para istri--mereka biasa terlibat memasak. Dokpri

"Pasti ada, Pak."

"Heee, baguslah. Boleh saya lihat-lihat? Mama-mama belum ke kantor desa kah?"

"Kami sedang masak untuk acara di kantor desa nanti."

"Ah, kebetulan sekali." Saya bergegas ke belakang, hendak melihat ume bubu sekaligus menyaksikan bagaimana mama-mama ini mengolah pangan lokal untuk festival nanti. Kekesalan saya karena penundaan penjemputan sehari akan terbayar sudah.

Yang ingin saya tahu adalah bagaimana proses persiapan pangan lokal ini, bukan sekedar wujud jadi mereka saat sudah terhidang rapih di meja-meja festival.

Aiiihh, itu bapak-bapak sedang ramai di belakang, persis di depan ume bubu. Sedang apa mereka?

"Bapak-bapak sedang parut kelapa dan labu untuk masak, Pak," kata ibu-ibu seperti tahu pertanyaan di kepala saya.

"Begitukah? Jadi acara festival ini bikin bapak-bapak terpaksa masuk dapur."

"Tidak, Pak. Di sini sudah biasa, bapak-bapak ikut masak," kata ibu-ibu. Saya tidak percaya. Belum pernah saya lihat yang seperti ini di tempat lain.

Bapak-bapak di Oh'aem I ini mengaku--dan dibenarkan para istri--mereka biasa terlibat memasak. Dokpri
Bapak-bapak di Oh'aem I ini mengaku--dan dibenarkan para istri--mereka biasa terlibat memasak. Dokpri
"Selamat siang, Pak," sapa bapak-bapak itu.

"Oiii, hari ini terpaksa masuk dapur kah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun