"Pasti ada, Pak."
"Heee, baguslah. Boleh saya lihat-lihat? Mama-mama belum ke kantor desa kah?"
"Kami sedang masak untuk acara di kantor desa nanti."
"Ah, kebetulan sekali." Saya bergegas ke belakang, hendak melihat ume bubu sekaligus menyaksikan bagaimana mama-mama ini mengolah pangan lokal untuk festival nanti. Kekesalan saya karena penundaan penjemputan sehari akan terbayar sudah.
Yang ingin saya tahu adalah bagaimana proses persiapan pangan lokal ini, bukan sekedar wujud jadi mereka saat sudah terhidang rapih di meja-meja festival.
Aiiihh, itu bapak-bapak sedang ramai di belakang, persis di depan ume bubu. Sedang apa mereka?
"Bapak-bapak sedang parut kelapa dan labu untuk masak, Pak," kata ibu-ibu seperti tahu pertanyaan di kepala saya.
"Begitukah? Jadi acara festival ini bikin bapak-bapak terpaksa masuk dapur."
"Tidak, Pak. Di sini sudah biasa, bapak-bapak ikut masak," kata ibu-ibu. Saya tidak percaya. Belum pernah saya lihat yang seperti ini di tempat lain.
"Oiii, hari ini terpaksa masuk dapur kah?"