Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lalong Kades

1 Februari 2017   08:09 Diperbarui: 19 April 2020   09:58 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Justru karena keluarga, Pak Agus bisa paham, dan harus paham kalau papa tak hadir. Sementara Pak Marten bukan keluarga. Bagaimana jika karena ketidakhadiran papa, Pak Marten arahkan dukungan keluarga dan pengikutnya ke calon kades lain, Mah? Bisa-bisa kalah papa nanti. Pak Marten itu orang berpengaruh.”

“Begini saja, Papah ke tempat Pak Marten. Biar mamah saja yang melayat. Setuju, ya. Mamah mandi dulu. Sini! mamah kecup dada bidang Papah.” Sang istri pun berlalu.

Sikap ini yang Pak Kobus paling suka dari Ester, istri terakhirnya. Ester selalu bisa menemukan jalan keluar. Perempuan itu bukan saja muda, terpaut 25 tahun darinya, tetapi juga cerdas dan tegas. Tak salah jika ia anak kades pendahulu.

Ester baru Pak Kobus nikahi selama7 tahun, selepas kematian istri kedua.

Ester sanggup membuat Pak Kobus tidak secuil pun berpikir terlibat sex chatting dengan janda cantik. Meski dulu, sebelum menikahi Ester, kerab sekali ia berkata-kata, "sayaaaang...basah....masukin...foto donk" dan kata-kata sejenis itu dengan janda-janda cantik.

Setelah sang istri berlalu, Pak Kobus kembali merenung.

Karena rakyat itu pada dasarnya terbelah menurut kelompok-kelompok. Yang kaya dan miskin, yang tuan tanah dan penggarap, yang laki-laki dan perempuan, yang tua dan muda, dan lain-lain, maka Pak Kobus sadar, ia harus memilih keberpihakan, pada hanya beberapa pihak.

Tentu saja ia pilih barisan keluarga sendiri, yang anggotanya mencapai seperlima dari total penduduk dewasa di desa itu. Selain karena hubungan keluarga, mereka pula pendukung utamanya sampai bisa memenangkan jabatan kades selama dua periode lalu.

Dalam memberikan keberpihakan kepada keluarga, bukan berarti Pak Kobus terlalu telanjang menunjukan sikap pilih kasihnya. Tidak! Ia sendiri pun sangat menentang perlakukan pandang bulu yang kasat mata.

Pak Kobus cerdik dalam berpihak. Sebut saja beberapa contoh.

Bersama ipar yang keturunan Tionghoa, John Haratseng, ia berkongsi untuk mendirikan toko saprotan di ibu kota kecamatan. Dalam menyusun anggaran desa, ia menangkan program pengadaan sarana produksi pertanian yang tersedia di toko si ipar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun