“No worries. Aku pikir kamu lupa jalan ke exit gate,” candaku.
“Hampir. Untung tangan kakakku lumayan panjang. Dia melambai ke arahku dari exit gate.”
“Kakakmu?”
“Sorry dear, aku belum sempat cerita ke kamu ya? Nanti aku kenalin deh. Dia masih terima telepon, nggak tahu di mana. Tapi nanti pasti kemari.”
Kami baru saja duduk ketika yang dimaksud datang. “Tika, ini kakakku. Mas Riza, ini cewek gue yang sering gue ceritain di Skype.”
Kecoa mana, kecoa?
(Bersambung)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!