Mohon tunggu...
Nur Fatikhah
Nur Fatikhah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Legenda Asal-usul Kota Banyuwangi

7 Februari 2016   17:52 Diperbarui: 8 Februari 2016   16:25 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

        Sedetik kemudian, Raden Banterang hanya dapat melihat sang istri yang terjatuh ke dalam sungai dengan pandangan kosong dan dia berkata

“Baiklah kita lihat saja, apakah kau benar atau salah.”

        Raden Banterang akhirnya memutuskan untuk pulang. Namun, sebelum dia pulang dia mencium bau harum yang berasal dari air sungai itu dan benar saja, warna air sungai itu menjadi bening dan baunya sangat harum. Raden Banterang yang melihat hal itu, hanya bisa tertunduk lesu sambil menyesali perbuatan gegabahnya tersebut karena tidak percaya akan kesetiaan istrinya selama ini kepada dirinya. Kemudian, dengan air mata yang bercucuran Raden Banterang berteriak

“Banyu.... Wangi....! Banyu.... Wangi....! Banyu.... Wangi....!”

         Maka, jadilah nama daerah tersebut Banyu Wangi yang artinya airnya wangi (harum) dan warna bening. Daerah ini telah berkembang menjadi sebuah kota yang terletak di wilayah paling timur pulau Jawa.

Jadi dalam cerita legenda ini terdapat sebuah nilai moral yaitu bahwa kesetiaan seorang istri itu sangat penting dan penghianatan dari sang istri dapat menyebabkan sebuah masalah yang sangat besar bagi keluarga tersebut,

Kemudian, nilai agamanya adalah pada zaman tersebut masyarakatnya masih menganut kepercayaan animisme.

Selain itu, dari segi nilai budaya dapat diambil dari Banuyu yang wangi akibat dari sebuah peristiwa yaitu Seorang gadis yang bernama Surati tersebut tenggelam ke dalam sungai untuk membuktikan kestiaannya terhadap sang suami jika, dia benar maka airnya akan jernih dan berbau wangi dan jika, dia menhianati sang suami maka, airnya akan keruh dan berbau busuk dan ternyata dia benar sehingga airnya berwarna jernih dan berbau wangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun