Mohon tunggu...
Nur Fatikhah
Nur Fatikhah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Legenda Asal-usul Kota Banyuwangi

7 Februari 2016   17:52 Diperbarui: 8 Februari 2016   16:25 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Iya aku memang tinggal di Istana. Aku adalah seorang pangeran.”

          Surati yang tadi nampak kebingungan akhirnya kini dia mulai faham siapa sebenarnya orang yang membawanya ke tempat tersebut. Ketika sampai di Istana Surati di ajak bertemu Yang Mulia Raja bersama dengan Raden Banterang. Surati dan Raden Banterang yang baru sampai harus menghadap Raja terlebih dahalu. Maka masuklah mereka ke ruangan raja tersebut.

“Ayahanda maafkan aku jika aku membawa orang baru kesini.”

“Tidak apa-apa. Jadi, siapakah gerangan gadis cantik yang kau bawa ini dan apa yang membawanya ke Kerajaan ini?”

Surati yang merasa diberi pertanyaan oleh sang Raja tak segan untuk maju ke depan untuk menghadap Sang Raja.

“Yang Mulia Raja perkenalkan Nama saya Surati. Saya berasal dari Kerajaan Klungkung. Saya ada di Kerajaan ini karena saya di bawa oleh Raden Banterang yang baik hati. Di Kerajaan ini saya di tolong oleh Raden Banterang. Saya juga berjanji Yang Mulia Raja saya akan mengabdi di Kerajaan ini, sebagai balas budi saya terhadap Raden Banterang yang telah menolong saya.” Jawab Surati

        Yang Mulia Raja yang merasa kagum akan ketegasaan pembawaan berbicara Surati pun akhirnya mengizinkan Surati untuk tinggal di Kerajaan bersama Keluarga Kerajaan yang lainnya. Tidak hanya Yang Mulia Raja saja, Raden Banterangpun juga sangat kagum atas ketegasan, kelembutan dalam berbicara dan kedewasaan pembawaan Surati. Dengan seiring berjalananya waktu Surati yang telah lama tinggal di Istana kemudian dapat menarik perhatian Raden Banterang yang akhirnya membuat Raden Banterang jatuh hati terhadapnya. Raden Banterangpun bermaksud untuk meminangnya. Suatu ketika, Surati yang pada saat itu berada di taman Istana tiba-tiba di datangi oleh Raden Banterang

“Surati aku ingin meyampaikan sesuatu kepadamu.”

“Ada apa gerangan kah Raden Banterang ingin bertemu dengan saya dan apa yang ingin Raden Banterang katakan kepada saya?”

“Aku ingin mengatakan jika aku selama ini tertarik padamu. Aku sudah lama jatuh hati terhadapmu sejak aku menemukanmu di hutan, sampai hari ini. Aku kagum atas sikapmu ketegasanmu, kelembutanmu dalam berbicara dan kau juga bertindak sangat dewasa dalam pembawaanmu. Jadi hari ini aku bermaksud untuk meminangmu menjadi istriku. Apakah kau bersedia menerima pinanganku.”

       Surati hanya bisa diam terpaku mendengar apa yang di katakan Raden Banterang tersebut. Dia belum bisa mengatakan apapun kepada Raden Banterang. Surati akhirnya meminta waktu untuk memikirkannya. Raden Banterang mengizinkan Surati untuk memikirkannya kembali untuk beberapa hari. Sampai pada waktunya Surati menjawab pinangan Raden Banterang dengan jawaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun