Mayleen segera keluar menuju pagar. Dengan langkah yang terbata-bata, dia ingin cepat-cepat pergi meninggalkan rumah itu. Namun ketika berjalan mendekati pagar, seperti ada tembok transparan yang tak bisa ditembusnya. Mayleen terperangkap di rumah itu.
Kekesalannya memuncak hingga dia menendang dan memukul tembok transparan itu namun tak terjadi apapun. Mayleen melihat balok kayu di dekat pagar rumahnya. Tanpa pikir panjang Mayleen mengambil balok itu dan menuju kamar Amma. Dia berjalan dengan penuh amarah.
Satu pukulan balok kayu itu menghancurkan cermin besar menjadi berkeping-keping. Mayleen tersenyum dan merasa puas dengan apa yang dilakukannya. Tanpa dia sadari dia telah melakukan kesalahan besar. Menghancurkan cermin itu sama saja memberi jalan cepat untuk jiwa E Gui masa depannya menuju Mayleen.
Jiwa E Gui Mayleen keluar dari serpihan cermin itu membentuk seorang gadis dengan rupa E Gui. Mayleen yang mengira masalahnya sudah selesai ternyata salah. Jiwa itu mendekat dan menyatukan diri dengan tubuh Mayleen. Mayleen berteriak kesakitan. Dia terjatuh di atas serpihan kaca cermin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H