Mohon tunggu...
Tiara Tri
Tiara Tri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

mewarnai

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Agak Laen, Kisah Horor Komedi yang Berujung pada Penyesalan Mendalam

4 Desember 2024   06:24 Diperbarui: 4 Desember 2024   06:26 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram : @pilem.agak.laen dan @podcast.agak.laen

Agak Laen adalah film horor komedi Indonesia yang dirilis pada 1 Februari 2024 dan memiliki klasifikasi usia 13 tahun ke atas. Disutradarai dan ditulis oleh Muhadkly Acho berdasarkan siniar Agak Laen. 

Produksi Imajinari dan Jagartha ini dibintangi oleh Bene Dion, Oki Rengga, Boris Bokir, dan Indra Jegel, yang juga merupakan personel dari siniar tersebut. Film ini menceritakan tentang empat sahabat yang berusaha mengubah nasib mereka dengan membuka rumah hantu di pasar malam.

Film ini sukses besar dengan mencatatkan 9,12 juta penonton hingga 13 Mei 2024, menjadikannya peringkat kedua film Indonesia terlaris dalam sejarah. Selain di Indonesia, Agak Laen juga tayang di beberapa negara, termasuk Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Amerika Serikat. Kini, film ini tersedia di platform Netflix dengan harga langganan yang bervariasi sesuai paket yang dipilih. 

Keberhasilan film ini tidak lepas dari kombinasi unik horor dan komedi yang ditawarkannya, serta popularitas siniar yang diadaptasi ke layar lebar dengan para aktor yang sudah dikenal oleh banyak penonton.

"Agak Laen" mengisahkan persahabatan empat orang yaitu Boris, Bene, Oki, dan Jegel yang semuanya sedang menghadapi kesulitan keuangan. Oki, salah satu dari mereka, baru saja keluar dari penjara dan mencari pekerjaan di pasar malam. Namun, pekerjaan yang berhasil ia dapatkan berakhir dengan pemecatan. Merasa terdesak, Oki meminta bantuan teman-temannya untuk mendapatkan pekerjaan baru. Namun teman-temannya sendiri juga sedang berjuang mencari uang, sehingga tak bisa langsung membantu Oki.

Di pasar malam itu, terdapat sebuah rumah hantu kondisinya sangat memprihatinkan, sepi pengunjung dan masih menunggak pembayaran sewa tempat. Kebetulan, teman-teman Oki bekerja di sana. Oki, yang melihat potensi dari rumah hantu tersebut, menyarankan mereka untuk merenovasinya agar lebih menarik dan menakutkan. Namun, ide ini terkendala karena mereka tidak memiliki biaya untuk melakukan renovasi.

Kondisi semakin rumit bagi Oki saat ia pulang ke rumah dan melihat ibunya yang sedang sakit. Oki tidak bisa menebus obat untuk ibunya karena keterbatasan uang. Dalam keadaan frustasi, Oki menemukan sertifikat surat kuasa milik ibunya. la berniat menjual surat tersebut agar mendapatkan uang untuk merenovasi rumah hantu.

 Dengan berat hati, ia meminta tanda tangan ibunya tanpa memberi tahu bahwa itu adalah surat penjualan surat kuasa miliknya, dan Oki berhasil menjual surat itu. Berbekal uang hasil penjualan, Oki dan teman-temannya mulai merenovasi rumah hantu. Mereka bekerja keras untuk menciptakan nuansa seram, rumah hantu itu dapat menarik lebih banyak pengunjung dan memperbaiki kondisi keuangan mereka. 

Di suatu malam, seorang pria bernama Pak Basuki datang ke pasar malam bersama selingkuhannya. Saat mereka berada di pasar malam, istri Pak Basuki tiba-tiba muncul mencari keberadaan suaminya. Panik dan takut ketahuan, selingkuhan Pak Basuki menyuruhnya masuk ke rumah hantu untuk bersembunyi. Namun, di dalam rumah hantu, Pak Basuki mengalami jumpscare berkali kali. 

Serangkaian kejutan di rumah hantu itu memicu serangan jantung yang membuat Pak Basuki meninggal di tempat. Menyadari kejadian ini, Oki segera menyuruh Jegel menutup rumah hantu. Mereka semua berkumpul untuk memikirkan cara menyembunyikan kejadian ini agar tidak diketahui orang lain.

Setelah diskusi panjang, Jegel secara spontan mengusulkan untuk memakamkan Pak Basuki di dalam rumah hantu. Awalnya ide ini terdengar konyol, tetapi karena panik, Oki dan Boris menyetujui usulan tersebut. Dengan alat seadanya, mereka memakamkan Pak Basuki di area rumah hantu, berharap kejadian ini tidak terungkap. Namun, rencana mereka mulai berantakan ketika selingkuhan Pak Basuki kembali ke rumah hantu untuk mencarinya. 

Wanita itu bertanya kepada mereka berempat apakah mereka melihat Pak Basuki masuk ke dalam rumah tersebut. Pertanyaan itu membuat mereka terkejut dan mulai mencari alasan untuk menutupi keberadaan Pak Basuki.

Selingkuhan Pak Basuki, yang semakin frustrasi karena pasangannya tak kunjung ditemukan, memutuskan untuk menghapus semua jejak perselingkuhan mereka. Di sisi lain, Oki, Jegel, Boris, dan Bene mulai memikirkan kelanjutan rumah hantu. 

Mereka terjebak dalam perdebatan panjang, apakah lebih baik menutup rumah hantu selamanya atau tetap membukanya meskipun ada insiden kematian. Setelah melalui diskusi yang penuh ketegangan, mereka memutuskan untuk membuka kembali rumah hantu itu pada malam yang sama. 

Mereka berharap bahwa kejadian tragis sebelumnya tidak akan diketahui oleh siapa pun. Namun, saat rumah hantu kembali beroperasi, mereka mulai merasakan kehadiran arwah Pak Basuki. Gangguan-gangguan aneh mulai terjadi seperti suara-suara misterius, penampakan Pak Basuki, dan benda-benda yang bergerak sendiri. Keempat sahabat itu ketakutan, terutama karena mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi di tempat itu.

Besoknya, rumah Hantu Mendadak Ramai karena kejadian mistis tersebut justru menarik perhatian pengunjung. Para tamu yang datang merasa bahwa pengalaman seram di rumah hantu itu sangat nyata dan berbeda dari rumah hantu biasa. Berita tentang "keangkeran" rumah hantu mereka menyebar cepat, dan pengunjung mulai berdatangan dalam jumlah besar. 

Meskipun mereka harus mengganggu keberadaan arwah Pak Basuki dengan membuang air kecil di makamnya, hal ini membuat kesuksesan rumah hantu ini mulai mengubah hidup mereka. Rumah hantu yang tadinya sepi kini menjadi salah satu atraksi paling populer di pasar malam. Dengan uang yang mereka hasilkan, mereka mulai melunasi utang dan memperbaiki kondisi hidup masing-masing.

Masalah baru muncul ketika mereka melihat berita di televisi tentang hilangnya Pak Basuki. Liputan tersebut menampilkan wajah Pak Basuki dan meminta siapa pun yang mengetahui keberadaannya untuk melapor ke polisi. Berita itu membuat mereka berempat semakin ketakutan, terutama karena rumah hantu mereka mulai menarik perhatian publik. 

Malamnya, ketegangan meningkat ketika rumah hantu itu kedatangan sekelompok polisi sebagai pengunjung spesial. Keempat sahabat itu langsung panik, mengira rahasia mereka telah terbongkar. Namun, kekhawatiran mereka tidak terbukti. Para polisi ternyata datang hanya untuk mencoba rumah hantu yang viral di media sosial karena dianggap sangat menyeramkan. 

Sayangnya, pengalaman mereka tidak sesuai ekspektasi. Para polisi merasa rumah hantu itu biasa saja, bahkan terkesan kurang menyeramkan dibandingkan dengan yang mereka lihat di video. Kecewa, mereka pergi sambil mengeluh, yang membuat keempat sahabat itu merasa lega.

Di sisi lain, selingkuhan Pak Basuki akhirnya menyadari bahwa sesuatu terjadi di rumah hantu itu. Dalam sebuah video yang dibagikan temannya, ia melihat topi yang dikenakan Pak Basuki pada malam saat ia menghilang. Wanita itu mulai mencurigai bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi. Kecurigaannya semakin kuat, hingga akhirnya ia menyimpulkan bahwa Pak Basuki telah dimakamkan di area rumah hantu. 

Kedatangannya ke rumah hantu membuat mereka berempat panik. Wanita itu mengancam bahwa jika dirinya tertangkap oleh polisi, ia akan menyeret mereka berempat bersamanya. 

Dalam kepanikan, mereka mencoba membujuknya untuk tetap diam. Mereka menyuruhnya pergi jauh dari kota ini dan menyerahkan semua uang yang telah mereka hasilkan dari rumah hantu sebagai kompensasi. Namun, saat mereka berempat berbicara dengan wanita itu, seseorang mendengar percakapan mereka. 

Obet, salah satu pekerja kebersihan di pasar malam yang memiliki kekurangan dalam berbicara, ternyata mendengar segalanya. Meski Obet tidak bisa berbicara dengan jelas, ia dikenal suka bercerita kepada orang-orang dengan gerakan tangan dan gestur. 

Keesokan harinya, keempat sahabat itu menyadari ada sesuatu yang aneh dengan Obet. Setiap kali bertemu mereka, Obet selalu menunjukkan wajah ketakutan. Meskipun tidak bisa berbicara dengan jelas, Obet mencoba mengungkapkan apa yang ia ketahui kepada pemilik pasar malam. Pemilik pasar malam, yang sudah lama mengenal Obet, akhirnya memahami maksudnya. 

Hal ini membuat mereka berempat semakin panik karena takut rahasia besar mereka terbongkar.

Mereka segera merancang cara untuk mendekati Obet dan membujuknya agar tidak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun, terutama kepada polisi. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk membantu Obet dalam pekerjaannya, seperti bersih-bersih di area pasar malam. Mereka berharap dengan menunjukkan kebaikan, Obet akan merasa lebih tenang dan bersedia menyimpan rahasia. 

Namun, sebelum mereka sempat melaksanakan rencana tersebut, Obet malah semakin ketakutan. Setiap kali melihat keempat sahabat itu mendekatinya, Obet langsung berlari menjauh. Ketakutannya membuat mereka kesulitan untuk mendekati dan menjelaskan maksud baik mereka.

Dalam kondisi panik, Obet tanpa sengaja memanjat wahana bianglala yang saat itu sedang tidak beroperasi. Keempat sahabat itu terkejut melihat Obet yang terus memanjat lebih tinggi, seolah-olah berusaha menjauh dari mereka. Sadar bahwa tindakan ini sangat berbahaya, mereka mencoba membujuknya agar turun. Namun, situasi menjadi semakin buruk ketika Obet terpeleset. 

Dengan tubuh gemetar dan pegangannya yang lemah, Obet terjatuh dari ketinggian wahana bianglala. Mereka hanya bisa berteriak, menyaksikan kejadian mengerikan itu di depan mata mereka.

Insiden Obet jatuh dari bianglala menjadi titik balik bagi keempat sahabat itu. Kondisi Obet yang terluka parah membuatnya sulit memberikan penjelasan kepada polisi mengenai apa yang ia ketahui tentang hilangnya Pak Basuki. Meski ini memberikan mereka kelegaan sementara, rasa bersalah terus menghantui, terutama saat melihat Obet yang kini terbaring tak berdaya. 

Di bawah tekanan yang semakin besar, persahabatan mereka mulai diuji. Oki, yang merasa paling bersalah dan tertekan dengan situasi ini, mulai meluapkan emosinya kepada yang lain. Ia berkali-kali menyalahkan pihak lain atas apa yang terjadi, termasuk polisi, Obet, bahkan teman-temannya sendiri.

Di tengah perdebatan yang semakin panas, Bene, yang selama ini mencoba bersabar, akhirnya kehilangan kendali. Dengan nada tajam, ia membalas perkataan Oki, "Kau pikir kenapa mamakmu sakit? Karena punya anak kaya kau!" Ucapan itu seperti tamparan keras bagi Oki. Ia terdiam, menatap Bene dengan mata penuh luka dan rasa bersalah yang mendalam. Namun, ia tidak mengatakan sepatah kata pun. Dalam keheningan itu, Oki berbalik dan pergi meninggalkan mereka tanpa arah.

Setelah semua konflik dan ketegangan yang terjadi, Bene, Boris, Jegel, dan Oki akhirnya sepakat untuk berdamai dan mencari jalan keluar yang lebih bermartabat. Mereka menyadari bahwa tindakan mereka telah melampaui batas, dan satu-satunya cara untuk sedikit menebus dosa mereka adalah dengan memberikan penghormatan terakhir yang layak kepada almarhum Pak Basuki. 

Dalam diskusi penuh emosi, mereka memutuskan untuk memindahkan jasad Pak Basuki ke tanah makam milik mamaknya Oki. Lokasi itu dianggap lebih layak daripada di bawah rumah hantu. Awalnya, Oki menolak keras ide ini karena tanah tersebut adalah permintaan terakhir mamaknya untuk tempat peristirahatan terakhirnya. Namun, setelah diyakinkan oleh teman-temannya, Oki akhirnya setuju, meskipun dengan berat hati.

Dengan berbagai upaya, mereka memindahkan jasad Pak Basuki pada malam hari. Proses ini penuh risiko, termasuk hampir ketahuan oleh pemilik pasar malam. Namun, mereka berhasil membawa jasad tersebut keluar dari area pasar malam dan menuju makam yang direncanakan. Saat tiba di tanah makam, tantangan baru muncul. Polisi yang sedang meronda menjaga area tersebut. 

Dalam keadaan genting, mereka membuat suara menyeramkan untuk menakuti polisi hingga akhirnya polisi pergi meninggalkan lokasi.

Namun, situasi berubah tragis ketika mereka sedang menggali kubur baru. Oki menerima telepon dari keluarganya yang membawa kabar duka mamaknya meninggal dunia. Oki langsung jatuh terduduk, menangis tanpa suara, merasa semua beban hidup menghantamnya sekaligus. 

Di tengah kesedihan itu, suara sirene polisi terdengar semakin dekat. Polisi rupanya sudah mengetahui rencana mereka dan mendekati lokasi untuk menangkap mereka. Dalam kepanikan, Bene, Boris, dan Jegel berniat melarikan diri. Namun, Oki memilih untuk tetap tinggal dan menghadapi kenyataan.

Melihat Oki menyerahkan diri, Bene, Boris, dan Jegel akhirnya ikut mengambil langkah yang sama. Di kantor polisi, mereka berempat mengakui semua perbuatan mereka, dari insiden Pak Basuki hingga upaya mereka menyembunyikan jasadnya. 

Kejujuran mereka membuka tabir seluruh peristiwa yang mengubah hidup mereka. Meskipun harus menerima hukuman penjara, mereka merasa lega telah menghadapi konsekuensi dari perbuatan mereka. Persahabatan yang sempat retak kini terjalin kembali. Mereka berjanji, setelah semua hukuman selesai, mereka akan memulai hidup baru yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Cerita "Agak Laen" menggambarkan bagaimana keputusasaan dapat mendorong seseorang mengambil keputusan yang berisiko. Meskipun persahabatan mereka menjadi kekuatan untuk saling mendukung, kesalahan yang mereka buat terus membawa konsekuensi. Rahasia gelap yang mereka simpan membuktikan bahwa kesuksesan yang diperoleh melalui cara yang salah hanya akan membawa beban moral. Pada akhirnya, cerita ini mengajarkan bahwa keputusan yang benar, meski sulit, selalu menjadi jalan terbaik.

Film "Agak Laen" mendapat sambutan positif dari penonton, terutama karena pendekatan komedi yang segar dan alur cerita yang tidak terduga. Banyak yang memuji perpaduan genre dalam film ini, yang berhasil menggabungkan elemen horor, komedi, dan drama dengan baik. 

Beberapa penonton juga mengapresiasi kritik sosial yang disampaikan melalui humor dalam film ini. Namun, ada juga yang mengkritik penempatan iklan yang dianggap terlalu mencolok dan mengganggu alur cerita. Secara keseluruhan, "Agak Laen" berhasil menarik perhatian penonton Indonesia dan menjadi salah satu film terlaris di tahun 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun