Kedatangannya ke rumah hantu membuat mereka berempat panik. Wanita itu mengancam bahwa jika dirinya tertangkap oleh polisi, ia akan menyeret mereka berempat bersamanya.Â
Dalam kepanikan, mereka mencoba membujuknya untuk tetap diam. Mereka menyuruhnya pergi jauh dari kota ini dan menyerahkan semua uang yang telah mereka hasilkan dari rumah hantu sebagai kompensasi. Namun, saat mereka berempat berbicara dengan wanita itu, seseorang mendengar percakapan mereka.Â
Obet, salah satu pekerja kebersihan di pasar malam yang memiliki kekurangan dalam berbicara, ternyata mendengar segalanya. Meski Obet tidak bisa berbicara dengan jelas, ia dikenal suka bercerita kepada orang-orang dengan gerakan tangan dan gestur.Â
Keesokan harinya, keempat sahabat itu menyadari ada sesuatu yang aneh dengan Obet. Setiap kali bertemu mereka, Obet selalu menunjukkan wajah ketakutan. Meskipun tidak bisa berbicara dengan jelas, Obet mencoba mengungkapkan apa yang ia ketahui kepada pemilik pasar malam. Pemilik pasar malam, yang sudah lama mengenal Obet, akhirnya memahami maksudnya.Â
Hal ini membuat mereka berempat semakin panik karena takut rahasia besar mereka terbongkar.
Mereka segera merancang cara untuk mendekati Obet dan membujuknya agar tidak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun, terutama kepada polisi. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk membantu Obet dalam pekerjaannya, seperti bersih-bersih di area pasar malam. Mereka berharap dengan menunjukkan kebaikan, Obet akan merasa lebih tenang dan bersedia menyimpan rahasia.Â
Namun, sebelum mereka sempat melaksanakan rencana tersebut, Obet malah semakin ketakutan. Setiap kali melihat keempat sahabat itu mendekatinya, Obet langsung berlari menjauh. Ketakutannya membuat mereka kesulitan untuk mendekati dan menjelaskan maksud baik mereka.
Dalam kondisi panik, Obet tanpa sengaja memanjat wahana bianglala yang saat itu sedang tidak beroperasi. Keempat sahabat itu terkejut melihat Obet yang terus memanjat lebih tinggi, seolah-olah berusaha menjauh dari mereka. Sadar bahwa tindakan ini sangat berbahaya, mereka mencoba membujuknya agar turun. Namun, situasi menjadi semakin buruk ketika Obet terpeleset.Â
Dengan tubuh gemetar dan pegangannya yang lemah, Obet terjatuh dari ketinggian wahana bianglala. Mereka hanya bisa berteriak, menyaksikan kejadian mengerikan itu di depan mata mereka.
Insiden Obet jatuh dari bianglala menjadi titik balik bagi keempat sahabat itu. Kondisi Obet yang terluka parah membuatnya sulit memberikan penjelasan kepada polisi mengenai apa yang ia ketahui tentang hilangnya Pak Basuki. Meski ini memberikan mereka kelegaan sementara, rasa bersalah terus menghantui, terutama saat melihat Obet yang kini terbaring tak berdaya.Â
Di bawah tekanan yang semakin besar, persahabatan mereka mulai diuji. Oki, yang merasa paling bersalah dan tertekan dengan situasi ini, mulai meluapkan emosinya kepada yang lain. Ia berkali-kali menyalahkan pihak lain atas apa yang terjadi, termasuk polisi, Obet, bahkan teman-temannya sendiri.