Mohon tunggu...
TIARA AGUSTA SARI
TIARA AGUSTA SARI Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Mahasiswa PPG Daljab Tahun 2023 Angkatan 2 Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak Guru SDN 07 Kota Alam dan SDN 05 Kelapa Tujuh, CGP Angkatan 10 Kab. Lampung Utara, Lampung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model PjBL untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa

6 Desember 2023   20:08 Diperbarui: 6 Desember 2023   20:28 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARANTEMATIK DI KELAS II SDN 07 KOTA ALAM 

Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)  

Lokasi: SD Negeri 07 Kota Alam

Lingkup Pendidikan : Sekolah Dasar di Lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara 

Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan minat belajar siswa melalui penggunaan media pembelajaran berupa gambar denah dan uang, melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) di Kelas II SD Negeri 07 Kota Alam. 

Penulis : Tiara Agusta Sari, S. Pd 

Waktu Pelaksanaan : Senin, 13 November 2023 

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah? 

Kondisi yang menjadi latar belakang Masalah adalah Kemampuan dasar peserta didik dalam pemahaman terhadap materi tematik masih rendah. Hal ini sangat penting untuk dibagikan karena berdasarkan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan banyak terjadi perubahan sikap pada peserta didik yang berdampak pada proses pembelajaran. Rendahnya hasil belajar siswa yang dilatarbelakangi oleh : 

1. Peserta didik asyik mengobrol dengan teman saat pembelajaran. 

2. Peserta didik tidak berani mengajukan pertanyaan saat diberikan kesempatan. 

3. Peserta didik tidak mau bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran

 4. Peserta tidak semangat saat mengerjakan tugas yang diberikan guru.

 5. Peserta didik malu-malu saat diminta persentasi di depan kelas. 

6. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas. 

7. Hasil belajar peserta didik masih rendah semua sikap peserta didik yang tejadi di dalam kelas tersebut terjadi karena beberapa faktor penyebab seperti dalam kegiatan pembelajaran yang saat ini terjadi.

 Salah satu faktor penyebab nya adalah guru belum menggunakan strategi, metode pembelajaran yang sesuai dan guru tidak menggunakan alat peraga yang tepat. 

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan? 

Praktik ini penting untuk dibagikan karena : 

1) Dapat Memotivasi saya untuk meningkatkan kemampuan dalam mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

 2) Dapat menjadi inspirasi dan dapat dijadikan referensi penerapan pembelajaran inovatif oleh para guru di sekolah. 

3) Pembelajaran berpusat kepada siswa sehingga pengetahuan dari proses mencoba dalam kelas bisa lebih efektif. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.

 Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu PjBL (Project Based Learning), merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. 

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab andadalam praktik ini?

Peran tanggung jawab penulis dalam praktik ini adalah melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dengan menggunakan media dan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan inovatif, serta membagikan praktik baik tersebut kepada guru - guru agar semua memiliki persepsi yang sama bahwa siswa harus aktif dalam pembelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan 

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? 

Berdasarkan hasil kajian observasi yang menjadi penyebab munculnya tantangan pada kegiatan praktik pembelajaran ini adalah: 

1. Guru masih terbiasa menggunakan metode ceramah di kelas, karena mengganggap metode tersebut yang paling efektif.

 2. Proses pembelajaran yang dilakukan guru monoton dan membosankan tanpa media pembelajaran dan alat peraga yang sesuai. 

3. Siswa belum terbiasa terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga guru harus selalu memotivasi peserta didik untuk meningkatkan minat belajarnya. 

Berdasarkan akar penyebab masalah diatas, tantangan yang dihadapi guru antara lain:

 1) Guru harus mampu menggunakan metode dan model pembelajaran yang efektif dan inovatif agar siswa bisa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

 2) Guru harus menggunkan pembelajaran yang inovatif dengan menngunakan teknologi informasi yang sesuai dengan materi agar dapat menarik minat belajar siswa. 

3) Guru harus menyajikan pembelajaran secara kontekstual agar mudah dipahami peserta didik, misalnya dengan menggunakan alat peraga konkrit yang ada dalam kehidupan sehari-hari.  

Siapa sajayang terlibat?

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam praktik ini antara lain :

 1) Guru sebagai fasilitator. 

2) Siswa sebagai subjek proses pembelajaran. 

3) Kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan pemberi dukungan terhadap seluruh rangkaian kegiatan. 

4) Rekan sejawat yang membantu dalam kelancaran proses pembelajaran. 

Aksi :

 Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut? Strategi apa yang digunakan? 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan : 

1) Mengidentifikasi masalah yang terjadi di lingkungan sekolah. 

2) Menganalisis akar penyebab masalah terpilih. 

3) Mengeksplorasi alternatif solusi dari masalah terpilih. 

4) Menentukan solusi dari masalah terpilih, salah satunya memilih model pembelajaran yang inovatif, yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).

 5) Memilih metode, media, dan alat peraga yang menarik dan sesuai dengan materi pembelajaran. 

6) Menyiapkan perangkat pembelajaran antara lain: RPP, bahan ajar, LKPD, media pembelajaran (slide presentasi power point), benda konkrit seperti keset, lap dan bentuk bangun datar serta instrumen penilaian. 

7) Melakukan proses pembelajaran sesuai perencanaan. 

8) Melakukan analisis, evaluasi, dan refleksi terhadap proses pembelajaran yang sudah dilakukan.

Bagaimana prosesnya? 

Proses yang dilakukan dalam menghadapi tantangan antara lain: Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), dimana model pembelajaran ini memiliki 6 Tahap, yaitu :

 1) Menetukan pertanyaan mendasar 

2) Perencanaan aturan perngerjaan proyek 

3) Membuat jadwal aktivitas 

4) Memonitor perkembangan peserta proyek

 5) Penilaian hasil kerja peserta didik 

6) Evaluasi pengalaman belajar peserta didik. Dalam Dalam pelaksanaannya, guru menggunakan media presentasi power point, video pembelajaran, benda konkrit seperti keset, kain lap, serta bermacam bentuk bangun datar.

 Dengan media ini diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan memudahkan siswa dalam memahami konsep yang disampaikan oleh guru. 

Siapa saja yang terlibat? 

Tokoh yang terlibat dalam pelaksanaan aksi ini :

 1) Guru sebagai fasilitator. 

2) Siswa sebagai subjek proses pembelajaran. 

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?

Sumber daya yang diperlukan : 

a) Perangkat pembelajaran yang meliputi : RPP, bahan ajar, LKPD, kisi-kisi dan soal evaluasi, instrumen penilaian, dan instrumen evaluasi pembelajaran. 

b) Media pembelajaran yang meliputi slide presentasi power point dan keset, lap, dan bentuk benda bangun datar sebagai alatperaga

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? 

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan? 

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif? Mengapa? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Dampak dari penggunaan model pembelajaran Project Based Learning dan metode diskusi dengan menggunakan video pembelajaran dapat membuat pemahaman peserta didik lebih baik dan peserta didik lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Peserta didik tidak mudah bosan dalam pembelajaran, karena pada saatpembelajaran peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok serta perkelompok mengerjakan tugas LKPD dan membuat proyek rumah sehat dengan menggunakan bangun datar yang sudah dijelaskan oleh guru. Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran sangat efektifkarena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari. Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan langkah-langkah tersebut Respon darilingkungan sekitar yaitu teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif. 

Faktor yang menujukan bahwa model pembelajaran yang telah dilakukan berhasil adalah dengan pemahaman peserta didik dalam belajar dan hasil belajar belajar di atas KKM dengan data yaitu dari jumlah keseluruhan peserta didik di Kelas II SD negeri 07 Kota Alam naik. Dari 20 Peserta didik ada 17 peserta didik yang sudah tuntas dan memperoleh nilai di atas KKM dengan persentasi ketuntasan 85%. Sedangkan yang tidak mencapai KKM adalah 3 peserta didik dengan persentase 15%. Oleh karenaitu, dengan model Project Based Learning yang dipadukan dengan media pembelajaran yang menarik, akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran dari seluruh proses pembelajaran ini antara lain :

 a) Ketika proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan dengan menerapkan model-model pembelajaran inovatif serta memaksimalkan penggunaan media dan peralatan teknologi. 

b) Ketika menjelaskan materi pembelajaran guru harus menguasai materi yang akan disampaikan pada pembelajaran. 

c) Persiapan yang dilakukan guru harus matang sebelum pelaksanaan pembelajaran.

KESIMPULAN 

Dalam pelaksanan Praktek ini dapat di simpulkan bahwa terjadi peningkatan di simpulkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran Tematik kelas II SD. Hal ini di buktikan dengan hasil belajar siswa yang mencapai 85% siswa nilainya di atas KKM. Dalam proses pembelajaran, siswa terlihat aktif dan antusias, Siswa mulai berani mengemukakan ide, baik dalam kelompok belajar maupun saat presentasi ke depan kelas. Dengan praktek pembelajaran ini di harapkan dapat menjadi Refleksi bagi Guru dan rekan guru lainnya untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun