Berusaha untuk mengubah tacit knowledge yang dimiliki oleh setiap individu organisasi menjadi explicit knowledge melalui dokumentasi. Pengetahuan individu organisasi akan didokumentasikan, baik dalam bentuk artikel, buku, dsb.
b. Â Â Â Â Internalisasi
Kebalikan dari eksternalisasi, pada proses internalisasi setiap individu di organisasi berusaha mempelajari pengetahuan dari luar individu karyawan (explicit knowledge) atau pengetahuan umum dengan membaca, memahami dan menjadikan inovasi.
c. Â Â Â Â Kombinasi
Proses kombinasi dapat dilakukan untuk meningkatkan budaya organisasi dan performance personal organisasi. Proses ini dapat dilakukan dengan menghubungkan eksplisit knowledge yang lama menjadi explicit knowledge yang baru dan lebih bermanfaat.
d. Â Â Â Â Sosialisasi
Suatu proses yang mengubah tacit knowledge ke tacit knowledge lainnya. Kegiatan sosialisasi ini biasanya dilakukan dengan belajar langsung dengan orang lain yang lebih paham dan berpengalaman. Pada proses ini, kemampuan individu dalam menangkap pengetahuan yang disampaikan secara langsung perlu dipertimbangkan.
Berhasilnya perolehan pengetahuan dalam suatu organisasi akan berdampak pada budaya kerja organisasi dan meningkatnya kinerja organisasi. Suatu organisasi dapat semakin mengandalkan pengetahuan yang dibagikan lintas individu untuk menghasilkan solusi inovatif untuk memecahkan masalah dan mengembangkan proses organisasi yang lebih inovatif. Manajemen pengetahuan ditemukan untuk memungkinkan memikirkan sesuatu lebih sering sehingga dapat meningkatkan inovasi proses. Sejalan dengan penerapan manajemen pengetahuan pada kegiatan organisasi akan menimbulkan keterkaitan terhadap beberapa dimensi, yaitu :
a. Â Â Â Â Dimensi Orang
Pengimplementasian manajemen pengetahuan memberikan dampak bagi sumber daya manusia organisasi seperti dampak terhadap pembelajaran karyawan, adaptasi karyawan, serta kepuasaan karyawan.
b. Â Â Â Â Dimensi Proses