Ahli forensik dan penyelidik berbagi tugas. Mereka memotret, mengambil sampel kemudian mengevakuasi jasad. Puluhan kantong kresek disiapkan sebagai pengganti kantong jenazah. Cukup lama mereka berkutat mengumpulkan bukti. Sorot kelelahan berbalut lelehan keringat terpampang jelas di wajah dan mata mereka.
"Akhir tahun yang berat," keluh salah satu di antara para petugas seraya melangkahkan kaki menuju warung kopi.
"Kau! Hei, pria berjaket hijau!" Polisi muda yang masih menggenggam toa, berteriak memanggil pria berjaket hijau daun.
Pria berjaket hijau daun mendekat, "Ya, Pak?"
"Apakah kau sudah lama berdiri di tempat kejadian?" Pria berjaket hijau daun mengangguk.
"Bisa ceritakan yang kau ketahui?"
"Tadi sekitar jam 5 lewat, saya melintas di jalan ini mencari kucing saya yang hilang. Namun, betapa terkejutnya saya mendapati pemandangan yang memilukan."
"Apakah ada yang mencurigakan sebelumnya?" Kali ini polisi muda tersebut beralih ke pemilik warung.
"Saya baru buka jam 7. Semalam, tidur terlalu lelap, Pak. Saya tak mendengar kegaduhan apapun."
Belum juga mulut pemilik warung tertutup, polisi muda sudah merogoh kantong celana mengeluarkan ponsel yang berbunyi nyaring. Dari mimik mukanya, tampak sekali kegelisahan. Dengan gerakan cepat, polisi itu berdiri dan mengajak rekannya beralih lokasi.
"Korban lagi," gerutunya.
"Saya ikut, Pak," seru pria berjaket hijau. "Saya mau mencari kucing saya," sambungnya sebelum sang polisi bertanya.