Belajar adalah proses interaksi antar manusia dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkat pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku sepanjang hidup manusia. Lingkungan yang dimaksud adalah teman keluarga guru media situasi dan kondisi lingkungan alam buatan dan lain-lain yang bisa dijadikan sumber belajar. Salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan  yang dilakukan melalui proses kegiatan belajar mengajar di kelas adalah untuk memfasilitasi peserta didik untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada bidang ilmu tertentu dengan prestasi akademik yang baik.Â
SDM dengan daya inovasi, daya belajar dan kreatifitas tinggi menjadi incaran banyak organisasi. Jenis keterampilan yang dibutuhkan adalah terwadahi dalam 4C (Creativity, Collaboration, Critical Thingking, dan Communication). Pada sisi peserta didik terjadi pergeseran karakteristik.Â
Generasi z menghendaki kebebasan belajar, menyukai hal baru yang praktis, selalu terkoneksi internet, lebih menyukai visual daripada verbal, rentang perhatian pendek, suka berinteraksi dengan banyak media, suka berkolaborasi dan berbagi namun tetap terjaga privasinya. Guru harus merubah paradigma yang tidak hanya berfokus kepada konten namun berfokus  pula pada
pengembangan kreatifitas dan keterampilan belajar mandiri. Peran guru lebih sebagai mentor, fasilitator, kolaborator sumber daya dan mitra belajar. Guru harus menjemput penerapan model-model pembelajaran yang sesuai seperti pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan, maupun diskusi kelompok kecil.
Project based learning merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata yang membelajarkan, melatih cara berfikir dan keterampilan pemecahan masalah, serta dapat digunakan untuk menanamkan konsep dan pengetahuan yang esensial dari materi pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek ini meliputi pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan asli/autentik, kerjasama dan menghasilkan karya serta peragaan.
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Di Kelas VI Â SD Negeri 005 Pungkat Tahun Pelajaran 2022/2023.
Â
METODE
Jenis penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk memperbaiki dan meningatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitiaan adalah siswa kelas VI SD Negeri 005 Pungkat yang berjumlah 25 Orang. Adapun objek yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: (1) Model pembelajaran PjBL (2) Hasil belajar siswa.
Penelitian tindakan kelas dilakukan dua kali aksi. Tiap aksi terdiri dari empat kegiatan, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Aksi satu meliputi empat tahapan, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 1). Tahap Perencanaan. Pada kegiatan ini dilakukan penyusunan Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP), menyiapkan soal/permasalahan yang sesuai dengan karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan   membuat instrument penelitian. 2). Tahap Tindakan. Pada tahap ini dilaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. 3). Tahap Observasi dan Evaluasi. Kegiatan observasi dan evaluasi ini dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Segala kejadian dalam pembelajaran diamati dan didokumentasikan sebagai bahan kegiatan refleksi. Pada akhir aksi diadakan
kegiatan evaluasi. 4). Tahap Refleksi. Kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis proses sebelumnya, baik kelemahan dan kelebihannya sehingga diperoleh kesimpulan tentang keberhasilan maupun kekurangan dari penerapan pembelajaran Project based learning. Hasil kesimpulan tersebut akan digunakan untu memeperbaiki pada tindakan berikutnya yang akan ditindak lanjuti dengan perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran.