Mohon tunggu...
Tia RestiNoviar
Tia RestiNoviar Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobby dengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Pembelajaran

18 Agustus 2023   20:55 Diperbarui: 18 Agustus 2023   21:16 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI KELAS VI SD NEGERI 005 PUNGKAT TAHUN PELAJARAN 2022/2023

 

Tia Resti Noviar. SDN 005 Pungkat, Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. tiaresti190@gmail.com

Abstrak

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa pada pembelajaran matematika materi pecahan, hasilnya adalah sebanyak 40% siswa memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditentukan, sehingga dapat dinyatakan bahwa hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 005 Pungkat masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metodologi penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning menggunakan dua aksi. Subjek penelitian ini berjumlah 25 siswa. 

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran PjBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni siswa yang memenuhi KKM pada aksi I sebesar 40% dan pada saat aksi II meningkat menjadi 84% siswa dengan rata-rata nilai sebesar 83,20. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa model pembelajaran Project based learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI di SD Negeri 005 Pungkat tahun pelajaran 2022/2023. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh peserta didik.

Kata kunci: hasil belajar, project based learning

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI KELAS VI SD NEGERI 005 PUNGKAT TAHUN PELAJARAN 2022/2023

 

 

Tia Resti Noviar. SDN 005 Pungkat, Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. tiaresti190@gmail.com

Abstract

 

Based on the data obtained revealed that the learning outcomes obtained by students in learning mathematic in thema pecahan, the result is 40% of student's scores are  on the specified KKM, therefore it can be stated that the learning outcomes of third grade students at SD Negeri 005 Pungkat are still low. The purpose of this research is to improve students' learning outcomes. Methodology of the research is Class Action Research that use Project Based Learning model using two cycles. 

The subjects of this research amounted to 25 students. The data collected in this research is data on student learning outcomes. The results of this research stated learning using PjBL model can improve student learning outcomes, such as students who fulfill the KKM in the first action is 40% and during the second action increase to 84% of students with an average score of 83.20. Based on the results of research indicate that learning with Project Based Learning (PjBL) model can improve the learning outcomes of third grade students at SD Negeri 005 Pungkat in the 2022/2023 academic year. This research are expected to provide benefits to all students

 

Keywords:  learning   outcomes,  problem  based   learning

 

PENDAHULUAN

Kualitas pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), peran pendidikan dirasakan semakin penting. Pendidikan merupakan upaya untuk menyiapkan sumber   daya manusia yang dapat menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar pendidikan dapat terus bertahan dan   dapat   apresiasi   yang   tinggi, institusi pendidikan  juga harus berubah menyesuaikan dan memperbaiki diri.

Saat ini internet dapat diakses di seluruh belahan dunia yang memungkinkan semua orang untuk berbagi informasi yang berkaitan dengan dunia pendidikan, misalkan hasil penelitian, teori-teori pembelajaran, best practice belajar dan pembelajaran yang dapat diimplementasikan di berbagai negara. 

Di sisi lain, globalisasi memberikan dampak yang mengharuskan setiap orang untuk meningkatkan kualitas dirinya sehingga mampu bersaing pada abad 21 ini. Di abad 21, peran pendidikan menjadi semakin penting dalam mempersiapkan generasi penerus yang memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja, dan bertahan dengan menggunakan keterampilan untuk hidup (life skills). Oleh sebab itu, para pendidik perlu memahami bagaimana cara mendidik di abad 21 agar mampu membekalkan keterampilan abad 21 kepada peserta didik.

Belajar adalah proses interaksi antar manusia dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkat pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku sepanjang hidup manusia. Lingkungan yang dimaksud adalah teman keluarga guru media situasi dan kondisi lingkungan alam buatan dan lain-lain yang bisa dijadikan sumber belajar. Salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan   yang dilakukan melalui proses kegiatan belajar mengajar di kelas adalah untuk memfasilitasi peserta didik untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada bidang ilmu tertentu dengan prestasi akademik yang baik. 

SDM dengan daya inovasi, daya belajar dan kreatifitas tinggi menjadi incaran banyak organisasi. Jenis keterampilan yang dibutuhkan adalah terwadahi dalam 4C (Creativity, Collaboration, Critical Thingking, dan Communication). Pada sisi peserta didik terjadi pergeseran karakteristik. 

Generasi z menghendaki kebebasan belajar, menyukai hal baru yang praktis, selalu terkoneksi internet, lebih menyukai visual daripada verbal, rentang perhatian pendek, suka berinteraksi dengan banyak media, suka berkolaborasi dan berbagi namun tetap terjaga privasinya. Guru harus merubah paradigma yang tidak hanya berfokus kepada konten namun berfokus  pula pada

pengembangan kreatifitas dan keterampilan belajar mandiri. Peran guru lebih sebagai mentor, fasilitator, kolaborator sumber daya dan mitra belajar. Guru harus menjemput penerapan model-model pembelajaran yang sesuai seperti pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan, maupun diskusi kelompok kecil.

Project based learning merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata yang membelajarkan, melatih cara berfikir dan keterampilan pemecahan masalah, serta dapat digunakan untuk menanamkan konsep dan pengetahuan yang esensial dari materi pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek ini meliputi pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan asli/autentik, kerjasama dan menghasilkan karya serta peragaan.

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Di Kelas VI  SD Negeri 005 Pungkat Tahun Pelajaran 2022/2023.

 

METODE

Jenis penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk memperbaiki dan meningatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitiaan adalah siswa kelas VI SD Negeri 005 Pungkat yang berjumlah 25 Orang. Adapun objek yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: (1) Model pembelajaran PjBL (2) Hasil belajar siswa.

Penelitian tindakan kelas dilakukan dua kali aksi. Tiap aksi terdiri dari empat kegiatan, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Aksi satu meliputi empat tahapan, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 1). Tahap Perencanaan. Pada kegiatan ini dilakukan penyusunan Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP), menyiapkan soal/permasalahan yang sesuai dengan karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan    membuat instrument penelitian. 2). Tahap Tindakan. Pada tahap ini dilaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. 3). Tahap Observasi dan Evaluasi. Kegiatan observasi dan evaluasi ini dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Segala kejadian dalam pembelajaran diamati dan didokumentasikan sebagai bahan kegiatan refleksi. Pada akhir aksi diadakan

kegiatan evaluasi. 4). Tahap Refleksi. Kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis proses sebelumnya, baik kelemahan dan kelebihannya sehingga diperoleh kesimpulan tentang keberhasilan maupun kekurangan dari penerapan pembelajaran Project based learning. Hasil kesimpulan tersebut akan digunakan untu memeperbaiki pada tindakan berikutnya yang akan ditindak lanjuti dengan perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II pada prinsipnya sama dengan siklus I, hanya saja pada siklus ini tindakan yang dilakukan adalah merupakan penyempurnaan dari siklus I. Sehingga tindakan pada siklus II telah mengalami penyempurnaan dengan kata lain sudah mampu mencapai tujuan yang direncanakan pada penelitian ini, pada akhir siklus II dilakukan suatu refleksi yang merupakan kegiatan akhir merumuskan hasil dari semua kegiatan.

Adapun metode dan instrument yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu sebagai berikut: 1) Metode obeservasi. Observasi dilakukan untuk mengamati segala hal yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan guru dengan menggunakan instrument lembar observasi. 

2) Metode tes. Tes yang dibuat dalam penelitian ini adalah tes kemampuan menghasilkan produk pada pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan penyebut berbeda. Tes berupa berupa hasil produk berdasarkan pengamatan yang telah disajikan oleh guru kepada siswa melalui video pembelajaran yang bersumber dari youtube menggunakan power point. Melalui tes ini semua data yang diperoleh akan dianalisis untuk mendapatkan gambaran secara jelas dalam bentuk table atau grafik.

Dalam penelitian ini di usulkan pada siklus I hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata 62,80 dengan ketuntasan hasil belajar 40% dan pada siklus II mencapai nilai rata-rata 83,20  dengan ketuntasan hasil belajar 84%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

Hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pelajaran terjadi akibat lingkungan belajar yang telah dibuat oleh guru melalui model pembelajaran yang dipilih dan digunakan dalm proses pembelajaran.

Berdasarkan data yang diperoleh mengungkapkan hasil belajar siswa, 60% siswa nilainya di bawah KKM yang ditentukan, hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 005 Pungkat masih rendah. Hal ini terbukti karena dengan masih jarang siswa yang mengajukan pertanyaan, belum melakukan sanggahan, belum berani maju ke depan saat pembelajaran berlangsung, belum mengumpulkan tugas tepat waktu, dan belum aktif berpartisipasi dengan kegiatan pembelajaran yang ada. 

Gambar 1. Diagram Batang Hasil belajar siswa pada siklus I dan II

Berdasarkan gambar 1 menunjukkan Hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran PjBL pada siklus I yaitu rata-rata hasil belajar siswa 62,80 serta siswa yang mengalami ketuntasan 40%. dan selanjutnya dlanjutkan dengan tindakan pada siklus II dengan beberapa perbaikan di dalam proses  pembelajaran agar hasilnya maksimal dari sebelumnya. Sehingga hasil dari siklus II dapat meningkat menjadi rata-rata hasil belajar siswa 83,20 serta siswa yang memenuhi KKM 84%, keberhasilan dilaksanakan model pembelajaran project based learning yang dilaksanakan pada siklus II. didukung dengan dilakukannya beberapa perbaikan didalam proses pembelajaran, sehingga model pembelajaran ini dapat di terapkan dengan semaksimal mungkin dan hasil belajar siswa pun dapat meningkat.

Hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning menunjukkan peningkatan pencapaian hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya presentase hasil belajar siswa antar siklus.

  

         Gambar 2. Diagram Batang Hasil Belajar siswa antar siklus

Adapun perbaikan yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus II yaitu dalam proses pembelajaran guru kembali menekankan langkah-langkah pembelajaran dari model pembelajara yang diterapkan kepada siswa, sehingga siswa senantiasa bisa mengikuti Proses pembelajaran dengan baik dengan tidak lagi menunggu guru yang menjelaskan materi pelajaran, tetapi ada kesadaran dari siswa untuk belajar mandiri untuk menemukan suatu pemecahan dari sebuah permasalahan dan dibantu oleh guru bila mengalami kesulitan untuk menemukan konsep-konsep dari pemecahan sebuah permasalahan. 

Pengajaran berbasis proyek menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk sebuah karya nyata atau peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. Sehingga dengan diterapkannya model pembelajaran project based learning berbantuan media power point dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena dengan penerapan model pembelajaran ini siswa dilatih untuk belajar berpikir kritis dan dapat menemukan sebuah konsep untuk memecahkan suatu permasalahan dan dengan bantuan media power point dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Adapun hambatan-hambatan yang ditemui dalam penelitian yang diperoleh dari hasil yaitu (1) siswa masih belum sepenuhnya mampu mengikuti model pembelajaran yang diterapkan, (2) keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran, (3) keterbatasan buku penunjang yang dimiliki oleh siswa.

Adapun solusi yang diberikan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut yaitu (1) Menekankan kembali langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan, tujuan dari diterapkannya model pembelajaran tersebut serta teknik penilaiannya, (2) menyusun RPP dengan baik, (3) setiap  akhir pertemuan guru memberikan siswa tugas untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan melalui internet maupun buku penunjang lainnya.

SIMPULAN

Simpulan penelitian ini di rumuskan sebagai berikut:

  • Pembelajaran menggunakan model pemebelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI di SD Negeri 005 Pungkat Pelajaran Matematika materi penjumlahan pecahan penyebut berbeda. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yaitu 40% menjadi 84% pada siklus II.

DAFTAR PUSTAKA

 

_Based/qv- iDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=project+based+learning+adalah&printsec

=frontcover (accessed Nov. 29, 2021).

  • T. Mayasari, A. Kadarohman, D. Rusdiana, and I. Kaniawati, "Apakah Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Project Based Learning Mampu Melatihkan Keterampilan Abad 21?," J. Pendidik. Fis. dan Keilmuan, vol. 2, no. 1, p. 48, 2016, doi: 10.25273/jpfk.v2i1.24.
  • "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MODEL KOOPERATIF Jigsaw PADA... - Google Books." https://www.google.co.id/books/edition/PENINGKATAN_HASIL_BELAJAR

_PESERTA_DIDIK/F5TuDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=hasil+belajar+pe serta+didik&printsec=frontcover (accessed Nov. 30, 2021).

  • S. O. Suminar and R. I. Meilani, "Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Dan Problem Based Learning Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik," J. Pendidik. Manaj. Perkantoran, vol. 1, no. 1, p. 80, 2016, doi: 10.17509/jpm.v1i1.3339.
  • I. Munawaroh, "KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN."
  • "STRATEGI PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING - Google Books." https://www.google.co.id/books/edition/STRATEGI_PEMBELAJARAN_PR OJECT_BASED_LEAR/B4xCEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=problem+based+learning+adalah&printsec=frontcover (accessed Nov. 29, 2021).
  • A. Muhtadi, "Modul 3. Pembelajaran Inovatif (Modul Pendidikan Profesi Guru)," pp. 1--148, 2019.
  •  "Evaluasi Hasil Belajar - Google Books." https://www.google.co.id/books/edition/Evaluasi_Hasil_Belajar/thDGDwAAQ BAJ?hl=id&gbpv=1&dq=HASIL+BELAJAR&printsec=frontcover (accessed Nov. 30, 2021).
  • "Penelitian Tindakan Kelas - Google Books." https://www.google.co.id/books/edition/Penelitian_Tindakan_Kelas/NWXMD wAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=rancangan+tindakan+kelas&printsec=frontco ver (accessed Nov. 30, 2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun