Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Revitalisasi Relasi dengan Alam

7 September 2019   09:33 Diperbarui: 7 September 2019   10:04 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, sesungguhnya seberapa besarkah perusakan lingkungan akibat pembakaran hutan di Indonesia?

Berdasarkan data yang saya kutip dari menlhk.go.id, bahwa rekapitulasi luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia dari tahun 2014-2019 yakni 44.411,36 ha (2014), 2.611.411,44 ha (2015), 438.363,19 ha (2016), 165.483,92 ha (2017), 510.564,21 ha (2018), dan 135.749,00 ha (2019). 

Perolehan data tersebut dihitung berdasarkan analisis citra satelite landsat 8 OLI/TIRS yang di overlay dengan data sebaran hotspot, serta laporan hasil groundchek hotspot dan laporan pemadaman yang dilaksanakan Manggala Agni.

sumber : http://sipongi.menlhk.go.id/hotspot/luas_kebakaran
sumber : http://sipongi.menlhk.go.id/hotspot/luas_kebakaran
sumber : menlhk.go.id
sumber : menlhk.go.id
Bandingkan dengan hutan Indonesia Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, pada tahun 2017 bahwa luas hutan di Indonesia sebesar 133.300.543 hektar.

Seandainya pembakaran hutan terus menerus berlangsung, apa yang terjadi dengan hutan kita? Apa dampaknya bagi kehidupan hewan-hewan yang ada di dalam hutan? Bagaimana pula dengan kehidupan manusia? Kita tahu sendiri bahwa hutan itu merupakan penghasil oksigen, penyedia sumber air dan tempat flora dan fauna.

Nah, akibatnya jelas bukan? keseimbangan lingkungan akan terganggu dan pemanasan global semakin menjadi. Selanjutnya tinggal menunggu bencana demi bencana akan silih berganti.

Sekarang, saatnya kita berdamai dan bersahabat dengan alam. Kita pulihkan kembali relasi yang rusak dengan alam. Bagaimana caranya? Gunakanlah produk-produk yang ramah lingkungan, hentikan membuang sampah sembarangan, rajinlah menanam pohon dan merawatnya, hentikan menggunakan kendaraan yang menimbulkan polusi udara, minimalkan penggunaan kantong-kantong plastik yang sulit terurai, dan jangan membakar hutan lagi. Sekali lagi perlu diingat kenali bahayanya, kurangi risikonya.

Kalau itu yang kita lakukan, maka alam pun akan akan menyambut kita kembali menjadi sahabatnya. Kta pun sedang menyelamatkan alam dari kerusakannya dan meminimalkan risiko bencana.

Tidak perlu menunggu lama, mari mulai dari sekarang dan dari diri sendiri.

Sumber Referensi :

bbc.com  - bnpb.go.id - detik.com - siaga.bnpb.go.id - sipongi.menlhk.go.id - suara.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun