"Sudahlah. Valentinan kok malah debat."
Tra bangkit, melepas bando merah jambu. Membuang ke muka jalan.
Shim menguntit. Tra sedang kerasukan. Tidak mau dijejeri kekasihnya.
"Aku mau pulang sendiri, Shim. Jangan ikuti aku." Nada tegas dan sedikit bergetar. Tra tidak menoleh.
"Nggak bisa. Ini sudah malam. Bahaya kamu pulang sendirian. Toh-"
"Bahaya aku ikuti maumu. Aku paham apa maumu sekarang."
"Kamu kehilangan diri kamu sendiri, aku tahu keadaanmu saat ini. Tapi plis, kita tak bisa pulang sendiri-sendiri."
"Aku jadi menyesal mengabaikan Qee,"
"Qee bilang begitu karena kondisi yang tidak memihaknya."
"Qee benar. Hari ini banyak cinta yang menampakkan mukanya. Cinta sejati tidak akan merusak masa depan. Tidak merampas janji kegemilangan."
"Itu tidak ada hubungannya, Tra."