Abaikan.
Tra, sudah larut nih. Tapi aku masih pingin ngajak kamu ngobrol, besok acaranya harus asik. Marah dan tangis tak boleh terlewat. Dikutuk jadi tikus kalau masih sempet ketawa.
Shim, kamu jangan sembunyi. Aku masih melek. Aku tahu, besok kamu mau bikin kejutan. Harus sukses bikin marah dan tangis. Awas kalau kamu menjebak aku hingga meringis, aku bakal nangis sampai air mataku habis.
Bentar ya, pintuku diketuk.
"Kak, belum tidur kan? Minta fatwanya dong."
Aku menghela napas. Ini si Putteri ngapain malam-malam minta fatwa.
"Gimana valentin itu menurut kakak?"
Aku menepuk jidat. Mencoba memutar ingatan yang seolah timbul tenggelam. Â Putteri ini masih kelas 6 SD. Dan dia tanya sesuatu yang menjengkelkan itu.
"Kamu kurang kerjaan tau gak?"
"Ini tugas dari sekolah,"
"Tugas?"