Untuk mendukungan kelancaran acara pertandingan ini, turut dilantik 4 orang pakar lagu sebagai juri pertandingan kreasi lagu berpantun, dan 24 orang juri dari Indonesia dan Malaysia untuk menjadi juri cerdas cermat guru dan siswa.
Selama berlangsungnya kegiatan festival, telah terkumpul sebanyak 89 video kreasi lagu berpantun kategori pelajar dan 27 video kreasi lagu berpantun kategori guru. Kesemua video tersebut dapat ditonton di SIKL Channel TV.
Adapun jumlah pantun yang berhasil terkumpul dalam pertandingan tersebut, sebanyak 11.914 pantun. Jumlah tersebut belum termasuk pantun-pantun yang banyak diciptakan secara spontan oleh guru dan siswa selama terjalinnya interaksi di dalam grup WhatApp panitia dan peserta. Sebagai output dari kegiatan ini, panitia berencana untuk membukukan pantun-pantun tersebut supaya menjadi bukti nyata kebersamaan dan keakraban masyarakat negeri serumpun.
Kegiatan ini terlaksana dengan baik atas dukungan berbagai pihak, seperti KBRI Kuala Lumpur, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM), dan Kementerian Kesenian dan Pelancongan Malaysia (MOTAC), dan Kementerian Pendidikan RI.
Festival pantun menjadi sangat spesial, karena pantun telah mendapat pengakuan UNESCO. Semakin meriah dengan keikutsertaan Menteri Pendidikan dan para kepala daerah di Indonesia yang turut menyampaikan dukungan dan ucapan selamat kepada SIKL melalui video berpantun. Dalam acara peresmian, turut ditayangkan video berpantun Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim, Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansyah, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid dan Ketua Pengarah JKKN Malaysia YBrs. Tn. Hj. Mesran bin Mohd Yusof ikut menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya acara yang dampaknya sangat positif dalam mendukung pengakuan UNESCO terhadap budaya pantun.
Seni dan budaya berpotensi merapatkan dan mengakrabkan hubungan masyarakat negeri serumpun, karena latar belakang kedekatan geografis serta kesamaan budaya masyarakatnya yang berasal dari akar yang sama.*
Kuala Lumpur, 04102024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H