Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Diplomasi Pantun di Alam Melayu

4 Oktober 2024   16:45 Diperbarui: 4 Oktober 2024   20:32 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalahnya tradisi hidup akan kekal kuat sebagai ciri khas kelompok tersebut atau mengalami akulturasi yang mengalami kemunculan budaya baru dengan mengekalkan akar budaya asal atau sama sekali berubah, karena terkikis oleh globalisasi dan modernisasi, tergantung pada seberapa kuat anggota masyarakatnya melestarikan ciri khas dan menjaga jati diri kelompoknya.

***

Kuat terasa hembusan bayu,

Nyiur di pantai daunnya melambai;

Berpantun seloka tradisi Melayu,

Seni bermadah bijak dan pandai.

***

Semua kelompok masyarakat mengandalkan bahasa sebagai media mengekalkan identiti kelompok dalam bereinteraksi menyampaian pesan, seperti nasihat dan teguran. Bagi sesebuah kelompok masyarakat, penyampaian pesan-pesan  bisa lewat syair, seloka, dan pantun. Dalam masyarakat Melayu, pantun menjadi media belajar, atat pemersatu, penyampaian pesan, bernegosiasi, pujian, sindiran,  teguranan  yang mampu mencairkan suasana.

Dalam berbagai tulisan sejarah, pantun telah lama menjadi tradisi yang dipakai sebagai media diplomasi para utusan raja-raja Melayu sejak dahulu kala, demikian juga para cerdik pandai, mengungkapkan pesan dan nasihat lewat bait-bait pantun yang indah.

Fungsi pantun sebagai media pemersatu yang mengakrabkan anggota masyarakat antar negara di zaman modern ini, terasa kuat sekali dalam kegiatan "Festival Pantun Pendidikan Negeri Serumpun 2021" yang berjaya diselenggarakan atas kerjasama Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dengan  Jabatan Kebudayaan dan Kesenian Negara (JKKN) Malaysia. 

Hajat besar yang berlangsung selama tiga bulan, yakni Juli-September 2021 itu, diakui oleh semua pihak akan dampak positif terhadap hubungan yang terjalin kuat dan akrab antara guru dan siswa Indonesia dan Malaysia, termasuk terjalinnya hubungan baik para penggiat seni budaya dari Singapura dan Brunei Darussalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun