Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penaku yang Hilang...

23 November 2017   17:55 Diperbarui: 23 April 2019   09:40 1851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Br.freepik.com

Di gubuk reot itu, sambil terus menatap langit, berharap angin meniupkan awan supaya hujan tak terus turun mengguyur bumi yang sudah lama basah, agar bulan dan bintang segera datang menyinari raut wajahku yang pucat dalam lara. 

Angin bertiup semakin kencang, tubuh ini semain menggigil. Suara cicak di atap gubuk menghiburku dan mengajakku berfikir untuk segera beranjak apakah akan melanjutkan mencari pena atau kembali merapihkan cerita yang terputus supaya ada kesudahannya.

Dalam pencarianku, kucoba mengarang puisi tentang "Rasa" di saat mencari penaku yang hilang itu, yang kini berada dalam genggaman orang lain.

Rasa Itu...

Ketika matahari terbenam di peraduannya

Tuhan memanggil hamba dengan seruan-Nya

Kuberhenti sejenak dari pencarianku

Tuk bermunajat dalam do'a yang panjang



Kuyakin Tuhan akan memberitahuku hakikat itu

Kuyakin Tuhan akan menafsirkan mimpi itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun