Riz terdiam. "Aku harus bertemu dengan dia kalau begitu?"
"Iya, kita perlu penjelasan. Tidak bisa berdiam diri di sini dan menerima tanpa ada keterangan yang jelas." Sahut Sam.
"Tapi aku diminta jangan melakukan hal itu." Jawab Riz.
"Apa!?" Makin terhenyak, Sam lalu geleng kepala.
"Bagaimana ini kalau kejahatan digital? Kamu seharusnya berpikir panjang sebelum melakukan sesuatu." Sahut Eni.
"Kalian iri karena aku yang pertama banyak uang!" Riz berbalik dan pergi.
Eni dan Sam memanggil-manggil tapi tak ada jawaban.
Riz kecewa karena teman-temannya tidak memberi dukungan. Ia pergi ke suatu tempat, sesuai materi dari admin usaha barunya. Di tempat itu, ia tidak sadar. Kalau selama ini ia diikuti. Ada orang di jarak yang tidak jauh. Mengendarai kendaraan roda dua jenis motor trail. Orang itu selalu bicara melalui micropon yang menempel di helm berkaca hitam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI