"TAYAMUM AJA!!" Seru Ani.
"Tayamum? Apa itu tayamum?" Alzheimer sudah menggerogoti memoriku, banyak hal umum yang sudah kulupa.
Ani meraih tanganku, lalu mengusapkan kedinding, kemudian mengusapkan ke wajah dan punggung tanganku.
"ITU NAMANYA TAYAMUM, PENGGANTI WUDHU, SEKARANG PAPA UDAH BISA SOLAT"
"Solat apa?" tanyaku lagi.
"Orang gila udah ga wajib solat! Hahaha!" ledek Topan tertawa sinis.
"Diam kau Topan!" Ani melotot berang.
"Ha? Kau bilang apa?" mataku nyaris buta sudah. Aku bahkan tidak tau Ani bukan sedang bicara kepadaku.
"Jangan paksa kakek solat, Bu. Dia sudah tidak wajib solat. Bahkan bacaan dan rakaatnya saja dia sudah tidak ingat." Saran Topan kepada ibunya.
"Pergi saja ke kamarmu. Kesini lagi kalau ibu butuh bantuan!"
"Oke, ya sudah lah." Jawab Topan berlalu ke kamarnya.