Mohon tunggu...
Thomy Satria
Thomy Satria Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menulis cerpen, dan lagu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja Kelamku, Pintasan Surgamu

11 November 2024   09:57 Diperbarui: 20 November 2024   22:43 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"TAYAMUM AJA!!" Seru Ani.

"Tayamum? Apa itu tayamum?" Alzheimer sudah menggerogoti memoriku, banyak hal umum yang sudah kulupa.

Ani meraih tanganku, lalu mengusapkan kedinding, kemudian mengusapkan ke wajah dan punggung tanganku.

"ITU NAMANYA TAYAMUM, PENGGANTI WUDHU, SEKARANG PAPA UDAH BISA SOLAT"

"Solat apa?" tanyaku lagi.

"Orang gila udah ga wajib solat! Hahaha!" ledek Topan tertawa sinis.

"Diam kau Topan!" Ani melotot berang.

"Ha? Kau bilang apa?" mataku nyaris buta sudah. Aku bahkan tidak tau Ani bukan sedang bicara kepadaku.

"Jangan paksa kakek solat, Bu. Dia sudah tidak wajib solat. Bahkan bacaan dan rakaatnya saja dia sudah tidak ingat." Saran Topan kepada ibunya.

"Pergi saja ke kamarmu. Kesini lagi kalau ibu butuh bantuan!"

"Oke, ya sudah lah." Jawab Topan berlalu ke kamarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun