Mohon tunggu...
Thomy Satria (tomisteria)
Thomy Satria (tomisteria) Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menulis cerpen, dan lagu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Munaroh Hantu Junkies

6 November 2024   08:39 Diperbarui: 11 November 2024   11:43 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maimunah, udah. Kasian Munaroh bertahun-tahun jadi arwah penasaran." potong Masmuji.

"Oke deh kakanda. Maimunah diem." Munaroh tersenyum genit.

"Kekende.." Tiara mengimpersonate Maimunah dengan bibir monyong.

"Apaan sih lu! Hehehe." Pipi Maimunah merah.

Munaroh keluar. Bianca kembali sadar. Dan bingung dengan apa yang telah terjadi. Tak ada satupun diantara temannya yang memberikan penjelasan.

-----

Besok siangnya mereka berlima membeli kapur barus ke Indomaret depan komplek. Lalu menaburkannya di atas kuburan Munaroh. Yang jaraknya cukup jauh. Munaroh pun berhasil menemukan kuburannya melalui bau kapur barus itu.

"Kita ngapain sih? Nebar kapur barus di kuburan orang. Aneh-aneh aja kalian." tanya Bianca heran.

"Gua awalnya ogah ikut. Tapi nunggu Bianca nanya heran kek gini yang bikin gua excited hahaha.." bisik Paijo ke Tiara dan Maimunah.

"Sama, hihihi.." sahut Maimunah dan Tiara.

Malamnya arwah Munaroh kembali ke rumah kontrakan anak PKL itu, merasuki Bianca lagi, dan berkata:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun