Mohon tunggu...
Thomy Satria (tomisteria)
Thomy Satria (tomisteria) Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menulis cerpen, dan lagu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Munaroh Hantu Junkies

6 November 2024   08:39 Diperbarui: 11 November 2024   11:43 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini baru lucu. Hohoho." sela Bianca datar lagi. Sedatar buminya kaum Flat Earth.

"Lu bisa ngakak sepenuh hati gak?" protes Maimunah pada Bianca yang terlalu minim ekspresi.

Belum sempat Masmuji keluar, tiba-tiba Bianca kesurupan dan tertawa keras.

"Hihihihiii!! Hahahahaa.." Gelak Bianca pecah tanpa tertahan.

"Nah gitu baru ketawa yang bener. Hihihi.." sahut Maimunah cekikikan.

Masmuji menyadari Munaroh sudah masuk ke tubuh Bianca.

"Munaroh?" Masmuji memanggil Bianca dengan nama Munaroh.

"Ini Bianca wei bukan Muna.. Hah? Bianca kesurupan hantu yang tadi???" tiara kaget. Maimunah kaget. Paijo kaget. Cicak di dinding kaget. Sampe plankton di samudra Pasifik juga ikutan kaget.

"Munaroh, gua udah lama berhenti make drugs, lu juga udah janji bakal berhenti. Kenapa lu malah mati konyol over dosis? Hal apa yang bikin arwah lu penasaran sampe sekarang, Munaroh? Lu ga kepengen apa, tenang aja di alam kubur sana?" tanya Masmuji penuh perhatian.

Paijo, Tiara, Maimunah, melipir ke pojok ruangan berusaha menjauh menyaksikan dialog antara Masmuji dengan Bianca yang kesurupan arwah Munaroh.

"Huuuuuhuuu.." Bianca menangis. Eh, Munaroh maksudnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun