Dengan adanya inisiatif akan gerakan ini, pada akhirnya lahan pertanian yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta pun semakin besar dan hal ini tentu berdampak pada semakin luasnya wilayah kekuasaan Keraton Yogyakarta, yang akhirnya juga berdampak pada semakin kuatnya legitimasi politik keraton dalam segi geografis, pangan, dan sumber air yang hingga di masa-masa berikutnya masih membawa dampak yang sangat menguntungkan.
Pada akhirnya, kita harus mengakui bahwa kekuatan politik dan kedaultan sebuah kerajaan salah satunya dapat dilihat dari melimphanya bahan pangan yang dimiliki, dan dalam konteks ini kita telah mengetahui bahwa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat berhasil menjadi salah satunya,
Melanjutkan kisah sukses Kerajaan Mataram Islam di masa lampau. Catatan sejarah ini menjadi bukti, bahwa julukan negara agraris adalah suatu hal yang mutlak bagi Indonesia.
Melimpahnya tanah, sumber air, dan kandungan hara yang luar biasa telah membuktikan bahwa peredaban kita adalah salah satu yang cukup maju dalam persoalan pangan.Â
Di masa modern ini, kita seharusnya bisa mengambil pelajaran untuk lebih mampu memanfaatkan berbagai kekayaan pangan dimiliki, sebagai bagian untuk menjaga kedaulatan pangan dan negara pastinya. Maka dari itu, ada yang bersedia meneruskan cita-cita luhur ini? Mari bercerita.
Daftar Pustaka:
Wijanarko, F. 2021. Bojakrama: Jamuan Kenegaraan Keraton Yogyakarta. Yogyakarta. Pohon Cahaya.
Palupi, A. 2021. Dari Tanah Olahan Hingga Meja Hidangan: Menu-Menu Sajian Dalam Kenegaraam Keraton Yogyakarta. Yogyakarta. Pohon Cahaya.
Gardjito, M dkk. 2019. Gastronomi Indonesia (Jilid I). Yogyakarta. Global Pustaka Utama.
Lombard, D. 2019. Taman-Taman di Jawa. Jakarta. Komunitas Bambu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H