Penduduk Lewotoby mempunyai begitu banyak jenis kesenian yang tampak dalam seni tari, seni tenun, suara dan musik, yang sekaligus mencerminkan tatanan peradabannya. Semua bisa dilihat dan dinikmati secara terpisah tetapi juga terpadu sebagai bagian integral dari berbagai ritus magis-religius. Seni tari yang menonjol adalah tarian lusilerang dan hedung (perang). Sedangkan seni suara yang dipadukan dengan alat music tradisionalnya yakni suling.
Kegiatan tenun -menenun memiliki proses tenun yang serupa namun memiliki motive-motive yang spesifik atau garis-garis dekoratif yang khas. Motive-motive itu seperti manusia, tumbuhan, binatang, perahu, ikan dan sebagainya. Semua kesenian itu dinikmati secara terpadu apabila mereka menyambut kedatangan tamu penting yang berkunjung, baik dari pemerintahan maupun agama, atau pada saat upacara perkawinan.
7.     Sistem Kekerabatan.
Pembahasan mengenai system kekerabatan tidak lepas dari system perkawinan yang berlaku dalam suatu masyarakat, karena untuk memahami system kekerabatan dalam suatu masyarakat, harus dimulai dengan pemahaman akan system perkawinannya. Secara detail system perkawinan masyarakat Lewotoby akan dibahas pada bagian Bab lain.
Kelompok kekerabatan dalam masyarakat Lewotoby merupakan gabungan dari keluarga luas yang merasa diri berasal dari satu nenek moyang, dan yang satu sama lainnya terikat melalui garis keturunan laki-laki (clan patrilineal). Mereka masih saling mengenal dan bergaul karena sebagian besar biasanya masih tinggal bersama dalam dusun Lewotoby walaupun tidak dalam satu rumah. Namun hal ini tidak berarti bahwa anggota clan yang berada diluar dusun lantas menjadi asing atau tak dikenal, karena ikatan darah itu amat kuat mengusai mereka.
Biasanya, ikatan kekerabatan dalam clan itu mempunyai fungsi-fungsi misalnya:
a.         Memiliki sekumpulan harta pusaka/hak milik komunal clan itu, (misalnya tanah warisan nenek moyang,     mas kawin, dan lain-lain).
b.           Melakukan usaha produktif dalam lapangan mata pencaharian hidup sebagai satu kesatuan.
c.            Gotong royong dalam melakukan aktivitas sebagai satu kesatuan.
d.           Mengatur perkawinan dengan memelihara adat exogami.
Ikatan kekerabatan yang paling kecil dalam masyarakat Lewotoby adalah keluaarga inti (nuclear family) yang terdiri dari bapak, ibu, anak-anak. Untuk merumuskan ikatan kekerabatan secara tegas dalam masyarakatnya adalah hal tidak mudah, karena di satu pihak keluarga inti bagi konsep masyarakat setempat bisa berarti bapak, ibu, anak-anak, kakek, nenek, atau keluarga dekat lainnya yang masih serumah dengan keluarga inti itu. Disisi lain, dusun Lewotoby itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu kekerabatan dalam scop yang lebih luas karena masing-masing mereka terikat akan rasa emotional satu sama lain.