Kafein merupakan zat psikoaktif yang banyak ditemukan dalam berbagai produk sehari-hari, seperti kopi, teh, minuman energi, dan cokelat. Karena popularitasnya, banyak orang mengkonsumsi kafein secara rutin. Namun, konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan.Â
Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat mempengaruhi tidur, meningkatkan risiko kecanduan, menyebabkan kecemasan, bahkan mempengaruhi sistem kardiovaskular. Oleh karena itu, memahami efek samping kafein menjadi penting, baik bagi individu yang mengkonsumsinya secara teratur maupun dalam konteks kesehatan masyarakat secara keseluruhan.Â
Kafein juga memiliki efek lain yaitu antagonis kompetitif terhadap reseptor adenosin. Adenosin merupakan neuromodulator yang mempengaruihi sejumlah fungsi pada susunan saraf pusat, hal ini bisa berdampak pada vasokonstriksi dan bisa meningkatkan total resistensi perifer yang akan menyebabkan tekanan darah naik.Â
Penelitian di USA yang dilakukan oleh Cuno Ulterwa menunjukkan bahwa yang tidak terbiasa mengkonsumsi kopi dengan kandungan kafein memiliki tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan subjek yang mengkonsumsi kopi dengan kandungan kafein 1-3 cangkir per hari. Namun, dampak kafein pada seseorang dapat bervariasi berdasarkan toleransi individu. Sebagian besar efek samping kafein dapat dihindari atau dikurangi dengan mengkonsumsinya dalam jumlah yang moderat. Dosis harian yang dianggap aman bervariasi tergantung pada individu, tetapi sekitar 400 mg kafein per hari (setara dengan sekitar empat cangkir kopi) sering kali dianggap aman bagi kebanyakan orang dewasa.Â
 Mekanisme kafein mirip dengan kerja adenosin, yakni senyawa yang berperan sebagai neurotransmitter inhibitor (menghambat sinyal otak) dan yang memberikan reseptor (penerimaan) pada otak. Pada kondisi yang normal, adenosin membantu proses tidur dan menekan aktivitas sistem saraf. Bila sudah masuk ke dalam tubuh, kafein akan diserap dari darah ke jaringan tubuh. Konsentrasi tertinggi kafein dalam plasma yaitu 15-20 menit setelah kafein dicerna tubuh.
Setelah memahami mekanisme kerja kafein dalam berinteraksi dengan tubuh, kita juga dapat mengidentifikasi beragam manfaat yang dapat diperoleh oleh individu yang mengkonsumsi kafein, seperti:
1. Â Â Â Menurunkan berat badan
Kafein bisa menekan nafsu makan dan merangsang proses termogenesis. Thermogenesis merupakan mekanisme tubuh yang bekerja dengan mengubah makanan menjadi panas dan energi.
2. Â Â Â Mencegah penurunan fungsi kognitif
Para ahli menyimpulkan bahwa pengguna kafein secara keseluruhan memiliki penurunan fungsi otak lebih sedikit. Temuan ini dibandingkan dengan orang-orang yang tidak mengkonsumsi kafein. Hal ini juga sudah dibuktikan melalui penelitian yang dimuat dalam Advances Nutrition.
3. Â Â Â Membantu mengurangi risiko diabetes
Sebuah ulasan yang dimuat dalam European Journal of Nutrition melaporkan bahwa penggemar kopi memiliki risiko 29% lebih rendah terhadap diabetes tipe 2. Hal tersebut juga berlaku pada orang yang yang meminum minuman yang mengandung kafein lainnya dengan persentase 30% lebih rendah.
4. Â Â Â Membantu performa olahraga
Sebuah studi dalam jurnal Plus One mencoba melihat efek perbandingan kafein dengan kopi. Hasilnya, kafein yang dikonsumsi dalam kopi sebagai suplemen satu jam sebelum olahraga dan meningkatkan performa olahraga. Hal ini mungkin dikarenakan kafein mempengaruhi kinerja daya tahan tubuh dengan meningkatkan produksi adrenalin. Dengan hasil energi dan aliran darah ke otot dan jantung pun ikut meningkat. Selain itu, kafein menyesuaikan rasa lelah, memengaruhi cara tubuh mengeluarkan tenaga, rasa sakit, dan kekuatan ketika olahraga.
5. Â Â Â Menghambat perkembangan kerusakan liver
Kandungan kafein pada kopi ternyata diklaim dapat mengurangi risiko kerusakan hati (sirosis) sebanyak 84%. Menurut penelitian yang muat dalam jurnal Liver International, kafein dapat menekan sintesis CTGF, yaitu faktor pertumbuhan jaringan ikat. Artinya, kafein memiliki manfaat berupa memperlambat perkembangan fibrosis hati dan sirosis alkoholik.
Meskipun kafein dapat memberikan manfaat, seperti meningkatkan kewaspadaan dan membantu mengatasi rasa kantuk, terlalu banyak konsumsi kafein dapat memiliki efek samping dan dampak negatif pada kesehatan. Berikut beberapa efek samping dan dampak kafein pada kesehatan:
Kafein dapat mengganggu pola tidur. Mengonsumsi kafein terlalu dekat dengan waktu tidur atau dalam jumlah besar dapat menyebabkan insomnia atau mengganggu tidur yang berkualitas.
Kafein dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis. Orang yang mengkonsumsi kafein secara rutin mungkin mengalami gejala, seperti sakit kepala, kelelahan, dan suasana hati yang buruk jika mereka mencoba untuk menghentikan konsumsi kafein.
Kafein dapat merangsang produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti refluks asam, mulas, atau gangguan lambung.
Kafein dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, yang dapat berisiko bagi orang dengan masalah jantung atau hipertensi. Ini juga dapat menyebabkan palpitasi jantung (detak jantung tidak teratur) pada beberapa individu.
Konsumsi kafein dalam jumlah besar selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
Kafein merupakan senyawa yang dapat hadir dalam sejumlah besar varian produk yang beragam. Sebagai contoh, berikut ini adalah beberapa jenis produk yang dapat mengandung kafein sebagai komponennya:
Kopi:
Kopi adalah salah satu sumber kafein yang paling umum dan populer di seluruh dunia. Kandungan kafein dalam secangkir kopi bervariasi, tergantung pada jenis kopi dan cara penyajiannya. Secangkir kopi hitam biasanya mengandung sekitar 95 mg kafein, tetapi ini bisa bervariasi.
Teh:
Teh adalah sumber kafein lain yang populer. Kandungan kafein dalam teh juga bervariasi. Teh hitam cenderung mengandung lebih banyak kafein daripada teh hijau. Sebagai perbandingan, secangkir teh hitam mengandung sekitar 40-70 mg kafein, sementara secangkir teh hijau mengandung sekitar 20-45 mg kafein.
Minuman berenergi:
Minuman berenergi, seperti Red Bull dan Monster, mengandung kafein dalam jumlah yang tinggi. Rata-rata, satu kaleng minuman berenergi berukuran standar dapat mengandung sekitar 80-150 mg kafein. Namun, beberapa minuman berenergi memiliki dosis kafein yang lebih tinggi.
Minuman ringan:
Beberapa minuman ringan berkarbonasi, seperti cola, juga mengandung kafein. Secangkir minuman ringan umumnya mengandung sekitar 30-40 mg kafein.
Cokelat:
Cokelat mengandung kafein dalam jumlah yang lebih rendah daripada kopi atau minuman berenergi. Sebatang cokelat hitam (satu ons) mungkin mengandung sekitar 12 mg kafein.
Suplemen kafein:
Ada suplemen kafein yang tersedia dalam bentuk pil atau tablet, yang digunakan oleh beberapa orang sebagai suplemen energi. Dosis suplemen kafein dapat bervariasi, tetapi biasanya berkisar antara 100 mg hingga 200 mg per dosis.
Ditulis oleh:
Thifal Bakhitah Maharani dan Nazwa Istiazah
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H