Mohon tunggu...
The Storm
The Storm Mohon Tunggu... Freelancer - Guru

Iseng aja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Naruto Fanfic] Ultimate Ninja Storm - Chapter 1: Ninja Berbakat

10 Januari 2025   14:39 Diperbarui: 10 Januari 2025   14:39 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shiryu (sumber: gambar pribadi)

Konoha tahun 2035. Di tahun ini, desa tersebut dipimpin oleh seorang Ninja Wanita berbakat bernama 'Uchiha Sarada'. Pasca teman satu timnya dulu, 'Uzumaki Boruto', kembali ke desa usai pengaruh 'Jutsu' wanita bernama 'Eida' berhasil dipatahkan dan ayah serta ibu Boruto kembali ke dimensi seharusnya, beberapa tahun kemudian, Sarada menikah dengannya dan hidup bahagia serta Boruto diangkat sebagai 'Penasehat Ninja'. Lalu, Klan Otsutsuki yang pernah menyerang bumi telah disegel. Dan Tim Kara, semuanya telah diringkus, meski ada pula beberapa yang tewas. Yang mematahkan Jutsu Eida serta menyegel Otsutsuki dan membantu mengalahkan Tim Kara adalah seorang pemuda dari klan 'pembunuh bayaran' bernama 'Hitoshura Izami'. Para pasukan 'Anbu' Konoha dulu pernah menghadapi ninja dari klan ini, meski hampir tidak ada yang mengenali klan tersebut. Klan Hitoshura tidak berpihak pada siapapun, yang ada di pikiran mereka hanyalah 'uang'. Siapa saja yang bisa membayar mereka dengan harga tinggi, maka mereka akan berpihak padanya. Bahkan, Konoha pernah satu kali menyewa jasa mereka setelah melihat kemampuan mengerikan mereka. Mereka memiliki 'Chakra' berelemen cahaya dan kegelapan bawaan lahir secara acak dari keduanya. Selain itu, mereka juga memiliki dua jenis Chakra lain secara acak pula. Mereka juga memiliki kemampuan mata yang berbahaya bernama 'Shiryugan'. Sejak usia dini, para Hitoshura dilatih seni bunuh membunuh hingga mereka jadi pembunuh profesional. Sekarang, salah satu anggota klan tersebut menjadi ninja hebat di Desa Konoha, namanya adalah 'Hitoshura Shiryu'. Ia berlatih dibawah bimbingan 'Uchiha Sasuke', 'Orochimaru', serta 'Mitsuki' hingga seperti sekarang.

Pukul 01 dini hari, seorang pemuda berambut emo dengan bagian belakang berdiri dengan hidung mancung, alis tebal, dan tatapan tajam yang tak lain adalah 'Hitoshura Shiryu', berlari dengan sangat cepat di sebuah jalanan yang sudah sangat sepi. Ia mengenakan baju longgar putih dengan jubah pinggang ungu yang dililit sabuk. Pemuda itu akhirnya sampai di sebuah jalan buntu di sebuah gang. Sesosok 'monster' berkepala perak dengan mata merah menyala serta berkuku runcing, bertubuh kekar kehijauan dengan jubah pinggang kelabu-ungu yang daritadi mengejarnya akhirnya berhenti.

Monster itu tertawa. "Kebetulan ada tas yang masih kosong. Kau akan jadi makanan penutup." Ia kemudian memegang salah satu tas kecil berwarna cokelat yang ada di pinggangnya.

Namun, beberapa langkah kemudian, si monster terjeblos ke dalam jalanan.

Tak lama, datanglah dua orang pemuda berambut lurus belah pinggir dengan rompi hijau. Yang satu warnanya kuning dan yang satu lagi warnanya merah. Mereka berdua mengeluarkan sebilah 'kunai' dengan 'kertas peledak' yang langsung mereka lemparkan ke monster yang dipanggil 'Dicor' tersebut.

Akan tetapi, Dicor melompat keluar tanpa luka sedikitpun di tubuhnya. Shiryu langsung terkejut dan badannya melemas. Dua orang yang tadi melempar kunai peledak juga bereaksi sama.

Sadar akan posisi mereka saat ini, dua orang teman Shiryu lari terbirit-birit.

"Jadi, bagaimana? Mau menyerah atau mati?" tanya Dicor.

Shiryu langsung memasang kuda-kuda. "Lebih baik mati, daripada harus menyerah pada makhluk sepertimu!"

"Begitu ya?" Dicor menyeringai, sebelum akhirnya berlari ke arah Shiryu.

Ketika jaraknya sudah beberapa inchi saja dari Shiryu, Dicor mengayunkan tinju ke arah kepalanya.

TAKK!

Sayangnya serangan tersebut bisa ditangkis oleh Shiryu, sebelum akhirnya tangan Shiryu meninju perut Dicor yang tanpa pertahan bertubi-tubi yang dilanjutkan dengan uppercut di dagu Dicor, sebelum kemudian memutar tubuhnya dan menendang dada Dicor menggunakan tapak kaki kanan hingga Dicor terlempar ke tembok yang membuat tembok tersebut retak.

Dicor kembali bangun ketika Shiryu yang menghajarnya itu tersenyum menyeringai. Lalu, tanpa basa-basi, Dicor melompat tinggi, setelah itu ia menghantam Shiryu menggunakan tumitnya. Untung saja Shiryu melompat cepat ke arah kiri hingga tumit Dicor menghancurkan aspal jalanan. Akan tetapi, tangan Dicor yang jaraknya dekat dengan Shiryu langsung mencekik pemuda itu. Shiryu pun dibuat kesulitan bernapas.

"Aku paling tidak suka dengan pemuda sombong!" ujar Dicor, sebelum akhirnya melempar Shiryu ke arah tembok.

Namun, sebelum diserang Dicor lagi, seseorang tiba-tiba muncul menghalangi Dicor.

Orang itu adalah pemuda berambut belah pinggir berponi panjang emo dengan tanktop hitam serta ikat kepala berlambang 'Konoha'.

Shiryu menatap orang tersebut cukup lama, sebelum kemudian berucap, "Ryujin ..."

"Siapa kau?" tanya Dicor lantang.

"Ultimate Ninja pemusnah angkara, Suzaki Ryujin," jawab Ryujin. Kemudian ia menyengir sambil mengacungkan jempol ke depan.

Ryujin (sumber: gambar pribadi)
Ryujin (sumber: gambar pribadi)

"Cih!" balas Dicor.

Mereka berdua saling tatap, sebelum akhirnya berlari saling songsong. Dan begitu jarak mereka sudah dekat, mereka beradu jurus pukulan, lalu dikombinasikan dengan tendangan.

Namun, adu serangan tersebut tidak berlangsung begitu lama. Ryujin yang melihat celah pada pertahanan Dicor segera melakukan tinjuan dengan tangan berselimut pusaran angin. Dicor pun harus rela kembali terpental beberapa meter.

Ryujin kemudian membuka 'segel tangan' dan mengganti-ganti posisinya dengan cepat. Tak lama, muncul pusaran angin di telapak tangan kanannya. Pusaran angin tersebut berubah menjadi bola angin.

"Suzaki Wind!" seru Ryujin seraya berlari cepat ke depan dan langsung menghantam Dicor dengan bola angin di tangan kanannya tersebut sambil mendorong tubuh Dicor hingga akhirnya angin tersebut menghancurkan tubuh Dicor hingga tak bersisa.

Keesokan harinya, Ryujin menceritakan semuanya pada Uchiha Sarada di Kantor Hokage. Dia semalam kebetulan melihat lalu membantu Ryujin yang ia tahu disuruh Sarada menjalankan misi. Sebenarnya Dicor adalah manusia yang melakukan rekayasa genetika hingga berubah jadi monster.

"Maafkan aku Nyonya Hokage, tapi Shiryu kulihat kerja tidak becus," kata Ryujin yang kemudian mengangkat bahunya.

"Tidak apa-apa, biarkan saja," ucap Sarada. "Lagipula selama ini dia juga jarang gagal dalam misi. Oh iya, hari ini kau punya misi lagi. Misinya cukup berat," ujar Sarada.

Ryujin menautkan alis. "Apa itu??"

"Kau harus menangkap gadis cantik."

Ryujin yang baru saja meneguk sebotol air mineral langsung menyemburkannya. "Apa?? Wah... Kalau tertangkap akan kujadikan istri saja!" ucapnya setelah itu sembari tertawa.

"Ini bukan main-main, Ryujin. Menurut mata-mata kita, dia suka mengoleksi pria," balas Sarada serius.

"Playgirl?" Ryujin menautkan alis lagi.

"Bukan!" jawab Sarada. "Tapi untuk diawetkan dan dimakan."

Mendengarnya, Ryujin langsung bergidik ngeri. "B-baiklah, aku akan berusaha."

Sarada lantas mengambil salah satu kertas dari meja dihadapannya lalu memberikannya pada Ryujin. "Seperti biasa. Kau lakukan apa yang tertera di kertas itu."

Ryujin mengambil kertas tersebut. "Baik! Aku akan berjuang!"

Sementara itu, di sebuah cafe, terlihat seorang pemuda bermata sayu tengah cekcok dengan seorang gadis berambut hijau karena si gadis ketahuan selingkuh. Pemuda itu dibuat marah sejadi-jadinya karena tak dianggap oleh si gadis, padahal si pemuda sudah memberi penjelasan siapa dirinya. Dengan rasa kesal dan sedih yang teramat sangat, si pemuda pergi menenangkan diri di pinggiran sungai. Baginya, semua wanita sama saja. Sepanjang perjalanan hidupnya, pemuda tersebut selalu diselingkuhi, padahal ia sudah cukup sempurna dan memiliki harta yang melimpah. Di saat seperti itu, seorang gadis berambut ikal perak dengan jaket coklat menghampirinya. Ketika melihat si gadis, pemuda tersebut langsung tersihir oleh kecantikannya. Si gadis bernama 'Ranmaru' itu sudah mendengar keluhan pemuda tersebut. Ranmaru memutuskan ingin menghibur pemuda bernama 'Yuji' itu dan mengajaknya ke rumahnya. Si pemuda pun mengiyakan.

Begitu sampai di rumah Ranmaru, Yuji disuruh menunggu di bangku ruang tengah. Entah kenapa Yuji daritadi begitu gelisah sambil menggigit bibir bawahnya. Ia merasa telah jatuh cinta pada Ranmaru dan ingin mendapat kehangatan dari Ranmaru. Begitu Ranmaru keluar sambil membawa minuman, Yuji langsung memeluknya.

"Kau begitu cantik," bisik Yuji. "Aku jadi ingin merasakan nikmatnya dirimu. Satu kali saja tidak apa-apa."

Ranmaru yang sudah paham apa yang diinginkan Yuji langsung membawa Yuji ke kamarnya. Yuji yang dibakar nafsu langsung membuka pakaiannya satu persatu. Akan tetapi, tiba-tiba saja Ranmaru mengeluarkan kekuatan 'aneh' dari telapak tangannya hingga Yuji mematung. Setelah itu, ia gantungkan tubuh Yuji di langit-langit. Ternyata di langit-langit ada banyak sekali pria tergantung tanpa busana. Sementara di sebuah ruangan dekat sana, ada banyak sekali tulang belulang manusia. Ya, selain penjahat pria, Ranmaru adalah seorang kanibal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun