"Cih!" balas Dicor.
Mereka berdua saling tatap, sebelum akhirnya berlari saling songsong. Dan begitu jarak mereka sudah dekat, mereka beradu jurus pukulan, lalu dikombinasikan dengan tendangan.
Namun, adu serangan tersebut tidak berlangsung begitu lama. Ryujin yang melihat celah pada pertahanan Dicor segera melakukan tinjuan dengan tangan berselimut pusaran angin. Dicor pun harus rela kembali terpental beberapa meter.
Ryujin kemudian membuka 'segel tangan' dan mengganti-ganti posisinya dengan cepat. Tak lama, muncul pusaran angin di telapak tangan kanannya. Pusaran angin tersebut berubah menjadi bola angin.
"Suzaki Wind!" seru Ryujin seraya berlari cepat ke depan dan langsung menghantam Dicor dengan bola angin di tangan kanannya tersebut sambil mendorong tubuh Dicor hingga akhirnya angin tersebut menghancurkan tubuh Dicor hingga tak bersisa.
Keesokan harinya, Ryujin menceritakan semuanya pada Uchiha Sarada di Kantor Hokage. Dia semalam kebetulan melihat lalu membantu Ryujin yang ia tahu disuruh Sarada menjalankan misi. Sebenarnya Dicor adalah manusia yang melakukan rekayasa genetika hingga berubah jadi monster.
"Maafkan aku Nyonya Hokage, tapi Shiryu kulihat kerja tidak becus," kata Ryujin yang kemudian mengangkat bahunya.
"Tidak apa-apa, biarkan saja," ucap Sarada. "Lagipula selama ini dia juga jarang gagal dalam misi. Oh iya, hari ini kau punya misi lagi. Misinya cukup berat," ujar Sarada.
Ryujin menautkan alis. "Apa itu??"
"Kau harus menangkap gadis cantik."
Ryujin yang baru saja meneguk sebotol air mineral langsung menyemburkannya. "Apa?? Wah... Kalau tertangkap akan kujadikan istri saja!" ucapnya setelah itu sembari tertawa.