Rainer dan Rafa pun masuk ke dalam kampus. Dan benar saja, begitu berjalan beberapa langkah, mereka berdua langsung dihadang 5 orang.
"Mundur!" perintah Rainer dengan nada datar yang langsung diiyakan oleh Rafa.
"Hoo... Rainer Dzulfiqar? Serahkan dia pada kami!" ujar salah satu dari kelima orang itu. Ia mengenakan rompi hitam garis merah dan berambut emo.
"Langkahi aku dulu!" Rainer berkata dengan dingin.
Si rambut emo tersenyum miring. Ia kemudian mengeluarkan tongkat baseball dari balik rompinya. "Lihat ini! Ini bergoyang-goyang!" ucapnya sambil memutar-mutar tongkat baseball itu sampai tongkat tersebut bengkok dimana-mana.
Rafa bergidik. "Mereka semua memiliki tangan yang keras bagai baja. Aku tak mau mati muda!"
"Bagaimana? Mau menyerahkan Rafa? Atau kau kubuat seperti tongkat baseball itu? Aku tak takut pada siapapun, sekalipun dia sudah mengalahkan Preman Faust!" kata si rambut emo yang kemudian tertawa, diikuti dengan beberapa orang lagi yang juga ikut tertawa.
"Sudah kubilang, langkahi dulu aku!" ucap Rainer dengan dingin namun santai.
Si emo memberi isyarat pada beberapa orang disampingnya untuk menyerang Rainer. Mereka semua pun maju menyerang Rainer dengan tongkat baseball di masing-masing tangan mereka.
Terkesiap, Rainer mengelak dari salah satu hantaman tongkat baseball pemuda berambut punk, lalu menendang salah seorang lagi yang ingin menghantamnya hingga orang itu jatuh terduduk. Sementara si rambut punk ditendang persis di bagian dagu oleh dengkul Rainer, sebelum kemudian Rainer menghantam dadanya dengan tinju yang sangat kuat hingga si punk mundur dan muntah darah. Lalu setelah menghindari pukulan baseball dari pemuda bertopi, Rainer melangkah ke samping kiri pemuda itu dengan cepat dan membantingnya dengan cara menarik kepalanya ke bawah hingga jatuh dengan keras menghantam lantai. Melihat hal itu, satu orang sisanya bergidik ngeri. Perlahan, Rainer menghampirinya dan mengambil tongkat baseballnya.
"Ini bergoyang-goyang," ucap Rainer sambil memutar-mutar tongkat baseball tersebut, seperti yang dilakukan si emo tadi.