Mohon tunggu...
The Storm
The Storm Mohon Tunggu... Freelancer - Guru

Iseng aja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pendekar Naga Harimau (Cersil/Cerita Silat Modern) - Chapter 1: Sang Penguasa

14 Desember 2024   01:51 Diperbarui: 14 Desember 2024   01:51 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rainer (sumber: gambar pribadi)

Vuturan University, Jakarta - Indonesia, Senin 20 Januari 2050, pukul 09:00.

Sebuah kampus mewah yang namanya terkenal di seluruh penjuru Indonesia. Tapi, bukan terkenal karena prestasi, melainkan karena mahasiswanya yang luar biasa berandal dan gemar adu jotos, sementara mahasiswinya lebih pantas menjadi bintang film dewasa dibanding pelajar. Namun, meski mewah dan terkenal, gedung kampus tersebut nampak sangat kotor dimana-mana. Bukan kotor karena noda, tapi karena coret-coretan nama orang, umpatan, bahkan nama geng. Di lantai paling atas, tepatnya di atap, berdirilah seorang pemuda bermata tajam dengan rambut model 'mullet top knot' yang memiliki dua garis di sebelah kiri kepalanya. Ia tampak serius mengamati tulisan-tulisan di tembok atap kampus tersebut. Yang menarik perhatiaannya adalah tulisan 'Penguasa Kampus Vuturan One Hit'. Beberapa saat setelah itu, ia mengambil dua buah 'pilox' yang tergeletak di dekat tangga dimana tulisan tersebut terpampang. Ia menaiki tangga itu, lalu menyemprotkan pilox-pilox tersebut di tulisan yang tadi menarik perhatiannya. Dengan pilox-pilox itu, ia mengganti tulisan tersebut menjadi 'Penguasa Kampus Vuturan Rainer Dzulfiqar', sebelum akhirnya melompat turun dari tangga, melihat tulisan baru yang ia buat, sebelum akhirnya pergi.

Sementara itu, di gedung pertemuan Vuturan University yang sedang mengadakan acara penyambutan mahasiswa baru.

"Disini, di Vuturan ini, laki-laki ditentukan oleh pukulannya. Dan wanita ditentukan oleh keseksiannya," ucap pemuda berkepala plontos dan bersweater biru dengan menggunakan mikrofon di atas panggung. "Siapakah yang akan menjadi penguasa baru Kampus ini? Jawabnya adalah ... Aku!"

"Aku keberatan!" ucap seseorang.

"Mulut siapa itu?" kata si plontos garang.

Orang yang keberatan tadi berdiri. Ia ada di barisan tengah dari banyak barisan di gedung tersebut. Orang itu ialah pemuda berambut jabrik dan berjaket hitam.

Si plontos yang melihatnya langsung turun dari panggung, menarik sebuah kursi yang tengah diduduki seseorang yang membuat orang itu jatuh. Dengan cepat ia lemparkan kursi itu ke arah si jabrik. Tapi, si jabrik berhasil menghindarinya, kemudian menerobos barisan dan menendang si plontos tepat di dadanya hingga si plontos terlempar beberapa meter. Saat itu, entah kenapa mahasiswa lainnya malah berkelahi satu sama lain. Sementara yang perempuan berteriak-teriak memberi semangat pada yang berkelahi. Ruangan pun rusuh. Para dosen dan rektor seperti tak berani menghentikan kerusuhan itu.

"Semuanya harap tenang!!" teriak seorang pria paruh baya menggunakan mikrofon yang tadi dipakai si plontos. Tapi, nadanya seperti orang ketakutan.

Tiba-tiba, seorang pria beruban masuk gedung dengan napas tersenggal-senggal. "PERHATIAN SEMUANYA!!! KAMPUS KITA DIDATANGI PREMAN FAUST!!!" teriaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun