Mohon tunggu...
Theresia sri rahayu
Theresia sri rahayu Mohon Tunggu... Guru - Bukan Guru Biasa

Menulis, menulis, dan menulislah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Wajah di Balik Tembok

6 April 2017   14:15 Diperbarui: 7 April 2017   10:00 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba - tiba aku ingat akan janjiku. Aku terbangun begitu saja. Pandanganku beradu dengan tembok itu. Samar - samar aku melihat sebuah wajah di balik tembok itu. Wajah itu tercetak kian pasti. Aku menerka - nerka pada mulanya. Namun sosoknya menyeruak dari sana. Lasciani !

Wajah gadis berparas ayu itu persis ada di depanku. Rambutnya yang panjang sebahu hitam legam. Kedua bola matanya sendu. Sama seperti saat terakhir aku meninggalkannya. Di sini, di kamar ini, beberapa tahun yang lalu. 

Aku pun terduduk. Wajah polosnya mengingatkanku pada sesuatu yang mengerikan. Sedih, takut, dan luka menganga yang mengalir dalam tetesan demi tetesan keringat dingin. 

Keadaanku begitu berbeda dengannya. Aku pandai bersolek. Rambutku menjuntai lurus sebahu, tapi berwarna pirang. Kedua bola mataku terbingkai kaca mata bermerk dan sorot mataku tegas. Tidak seperti miliknya yang ... Ahhh ... lugu. 

"Pergilah, Lasciani !" Hardikku sambil mengenyahkannya. 

Ia tetap bergeming. 

Bulir - bulir kristal melaju turun membentuk anakan sungai di kedua pipinya. 

"Aku sudah melupakanmu." Bantahku.

Suaraku bergema ke seluruh ruangan.

"Pergi ! Aku tak mau melihatmu !" Teriakku. 

Tiba - tiba aku melihatnya tersenyum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun